Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan bahwa pemerintah masih mengevaluasi ulang rencana investasi pada megaproyek Grass Root Refinery (GRR) Tuban atau Kilang Tuban. Hal ini dilakukan usai dirinya bertemu pihak Rosneft di Rusia, pekan lalu.
Proyek Tuban rencananya akan digarap oleh mitra asal Rusia, Rosneft dan PT Kilang Pertamina Internasional (KPI). Namun, proyek di Jawa Timur itu masih jalan di tempat lantaran Rusia masih mendapat sanksi dari negara-negara Barat imbas invasi ke Ukraina.
Menurut Bahlil, Kilang Tuban belum jalan karena pemerintah masih menghitung keekonomian dari proyek itu.
"Nah, sekarang kenapa belum jalan? Setelah dihitung kembali antara investasi dan nilai ekonominya masih terjadi review kembali lah," kata Bahlil dalam acara Jakarta Geopolitical Forum IX/2025 Lemhannas RI, Selasa (24/5/2025).
Dia juga berpendapat perhitungan itu menjadi hal penting. Sebab, nilai investasi dari proyek Kilang Tuban cukup fantastis.
Terlebih, belakangan nilai investasi proyek Kilang Tuban membengkak. Tercatat,nilai investasi proyek tersebut kini berada di angka US$23 miliar atau setara Rp377,38 (asumsi kurs Rp16.408 per US$). Angka ini naik dari rencana awal yang senilai US$13,5 miliar atau Rp205,05 triliun.
"Sampai dengan sekarang kita lagi melakukan evaluasi terhadap investasinya. Memang investasinya cukup gede di awal itu," ucap Bahlil.
Terpisah, Direktur Utama PT KPI Taufik Adityawarman mengatakan, pihaknya masih menggandeng Rosneft untuk menggarap proyek strategis nasional (PSN) itu.
Adapun, progres terakhir proyek GRR Tuban masih dalam proses final investment decision (FID) dan paralel proses pengadaan engineering, procurement & construction (EPC). EPC adalah tahapan yang terdapat dalam proses perancangan sebuah sistem yang akan dibangun. Proses ini dilanjutkan dengan pengadaan yang kemudian membangun sistem yang sudah dirancang sebelumnya.
Taufik menuturkan, FID ditargetkan rampung pada kuartal IV/2025 mendatang.
"FID Rosneft itu kalau enggak salah di kuartal IV ini rencananya selesai proses," ucapnya beberapa waktu lalu.
Sejatinya, target perampungan FID Kilang Tuban molor dari jadwal yang ditentukan sebelumnya. Pasalnya, KPI sebelumnya menargetkan FID bisa rampung pada kuartal I/2024.
RI-Rusia Hitung Ulang Investasi Megaproyek Kilang Tuban Rp377 Triliun
Pemerintah masih mengevaluasi ulang rencana investasi bersama mitra asal Rusia, Rosneft pada megaproyek Grass Root Refinery (GRR) Tuban atau Kilang Tuban.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Mochammad Ryan Hidayatullah
Editor : Denis Riantiza Meilanova
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

1 jam yang lalu
Energy Stocks Rally as Traders Brace for Crude Oil Spike
3 jam yang lalu
Pension Funds Retreat from Volatile Stock Market
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
Terpopuler
# Hot Topic
Rekomendasi Kami
Foto
