Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Respons Bahlil Disebut Kerahkan Buzzer Soal Tambang Nikel Raja Ampat

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menanggapi mengenai tudingan adanya keterlibatan buzzer dalam membentuk opini publik soal pencabutan izin tambang.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia meninjau situasi operasi tambang nikel PT GAG Nikel di Pulau Gag, Kabupaten Raja Ampat, Sabtu (7/6/2025)./Dok. Kementerian ESDM
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia meninjau situasi operasi tambang nikel PT GAG Nikel di Pulau Gag, Kabupaten Raja Ampat, Sabtu (7/6/2025)./Dok. Kementerian ESDM

Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menanggapi mengenai tudingan adanya keterlibatan buzzer dalam membentuk opini publik soal pencabutan izin tambang Raja Ampat.

Saat ditemui di Kantor Presiden, Selasa (10/6/2025), Bahlil tidak memberikan penegasan secara langsung, tetapi menekankan agar semua pihak menunggu proses berjalan.

“Nanti kita lihat perkembangannya ya, kita harap untuk kebaikan,” katanya kepada wartawan.

Menurutnya, pemerintah melalui Kementerian ESDM menyatakan pencabutan IUP ini adalah bagian dari langkah penataan besar-besaran terhadap tata kelola pertambangan nasional, termasuk yang berada di kawasan sensitif lingkungan seperti daerah yang telah ditetapkan sebagai geopark.

Dia menegaskan bahwa seluruh kegiatan operasional di empat wilayah tambang yang Izin Usaha Pertambangannya (IUP) telah dicabut, telah dihentikan sepenuhnya.

“Stop, stop, semuanya stop,” ujar Bahlil saat menjawab pertanyaan awak media terkait status operasional tambang di empat wilayah tersebut.

Empat perusahaan tambang yang dicabut IUP-nya tersebut sebelumnya diketahui tidak memenuhi ketentuan administratif dan lingkungan, termasuk tidak memiliki Rencana Kerja dan Anggaran Biaya (RKAB) serta dokumen AMDAL yang sah. Pemerintah menegaskan langkah pencabutan diambil demi perlindungan lingkungan dan penataan kawasan.

Terkait potensi tuntutan atau keberatan dari empat perusahaan tersebut, Bahlil menyatakan pihaknya akan menunggu perkembangan lebih lanjut pasca pengumuman resmi.

“Ya kita kan baru umumkan, nanti kita lihat ya,” pungkas Bahlil singkat.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Akbar Evandio
Editor : Muhammad Ridwan
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper