Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah Indonesia secara tegas menyuarakan pentingnya reformasi World Trade Organization (WTO) dalam forum pertemuan tingkat tinggi OECD yang digelar di Paris, Prancis.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan usulan tersebut dalam diskusi bersama 31 negara kunci, yang juga dihadiri Direktur Jenderal WTO, Ngozi Okonjo-Iweala.
Airlangga menjelaskan bahwa sejak berdiri pada 1995, WTO telah berkontribusi besar terhadap pertumbuhan perdagangan global, penurunan tarif, pengurangan angka kemiskinan, peningkatan kesejahteraan, serta penciptaan lapangan kerja. Namun, menurutnya, organisasi tersebut kini menghadapi sejumlah tantangan fundamental yang menuntut reformasi mendalam.
“Agenda kedua yang juga kemarin dibahas bersama 31 negara kunci yaitu bagaimana WTO bisa direformasi,” kata Airlangga dalam pengumumannya secara virtual, Rabu (4/6/2025).
Dia menekankan bahwa ketidakstabilan perekonomian global saat ini, serta meningkatnya tindakan unilateral oleh beberapa negara, telah mengganggu semangat multilateralisme yang menjadi dasar pembentukan WTO.
Selain itu, perbedaan pandangan terhadap regulasi dan mandat WTO yang dianggap sudah tidak relevan dibandingkan saat pendiriannya.
Baca Juga
Menurut Airlangga, reformasi juga dibutuhkan mengingat meningkatnya ketegangan dan persaingan antarnegara anggota, yang membuat beberapa pertemuan WTO berakhir tanpa kesepakatan.
"Posisi persaingan antarnegara WTO hingga beberapa kali pertemuan WTO itu gagal dan yang keempat tentunya 5 tahun terakhir ini proses daripada penyelesaian sengketa di WTO terganggu. Nah tentu ini membuat peran WTO semakin berbatas," sebut Airlangga.
Airlangga mengungkapkan dalam diskusi yang melibatkan Direktur Jenderal WTO bahwa Indonesia mendapat perhatian karena dianggap memiliki posisi strategis sebagai negara besar di Asia Tenggara. Dirjen WTO, Ngozi Okonjo-Iweala, disebut melihat pentingnya peran Indonesia dalam mewakili kepentingan negara-negara berkembang secara inklusif.
Menanggapi hal itu, Airlangga menegaskan bahwa Indonesia siap mengambil bagian dalam mendorong reformasi organisasi tersebut, termasuk dengan aktif berkontribusi dalam pertemuan tingkat menteri WTO berikutnya.
“Indonesia mendorong reformasi WTO dan Indonesia menjanjikan nanti dalam pertemuan tiga menteri ke-14 di Cameroon WTO wajib mencapai hasil yang lebih baik dan tentu Indonesia akan menugaskan dubes Indonesia di WTO untuk membuat persiapan berkait dengan rencana tersebut,” ungkapnya.