Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Curhat Sri Mulyani: Kemenkeu Jelek karena 1-2 Kasus, Langsung Viral

Sri Mulyani menyampaikan kepada jajaran pejabat baru bahwa Kemekeu kerap tersandung satu-dua kasus dan langsung menjadi perhatian masyarakat Indonesia.
Tangkapan layar menampilkan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati saat melantik pejabat eselon I Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Jumat (25/5/2025)./YouTube Kementerian Keuangan RI
Tangkapan layar menampilkan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati saat melantik pejabat eselon I Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Jumat (25/5/2025)./YouTube Kementerian Keuangan RI

Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan bahwa nama baik Kementerian Keuangan kerap kali tercoreng hanya karena satu-dua kasus.

Curhatan hati (curhat) itu Sri Mulyani sampaikan saat melantik jajaran eselon I Kementerian Keuangan (Kemenkeu) pada Jumat (23/5/2025). Dia berharap anak buahnya yang baru diangkat tersebut terus menjaga integritas lembaga.

"Kementerian Keuangan yang begitu besar sering lumpuh atau distigmakan oleh kasus-kasus. Satu, dua [kasus] tapi menyedot perhatian seluruh rakyat Indonesia, termasuk warga netizen," ujar Sri Mulyani.

Secara khusus, bendahara negara itu memberi penekanan ke inspektur jenderal Kemenkeu yang baru yaitu Awan Nurmawan Nuh. Menurutnya, Awan memiliki tugas berat karena harus tingkatkan pengendalian internal hingga kerja sama semua unit Eselon I Kemenkeu.

Sri Mulyani bahkan mengungkapkan pihaknya telah mengidentifikasi sejumlah titik-titik di Kemenkeu yang rawan terkena kasus hingga sorotan masyarakat.

"Apakah itu di bea dan cukai, di pajak, di belanja negara, dan juga di bidang aset negara pengelolaan. Semuanya harus kita tingkatkan kewaspadaan," jelasnya.

Menteri keuangan tiga periode itu menggarisbawahi bahwa menjaga integritas hingga etika bukan soal memuaskan pimpinan namun tanggung jawab kepada masyarakat. Apalagi, sambungnya, Kemenkeu mempunyai tugas mengelola keuangan negara yang juga berasal dari warga negara.

Kemenkeu, lanjutnya, memiliki yel-yel "Kemenkeu satu, Kemenkeu terpercaya." Menurutnya, yel-yel tersebut merupakan penyemangat sekaligus pengingat agar terus menjaga integritas hingga profesionalisme.

Dia tidak menampik bahwa Kemenkeu tidak sempurna. Hanya saja, Sri Mulyani meyakini bahwa Kemenkeu memiliki nilai menuju kesempurnaan.

"Kesempurnaan menjadi salah satu kompas bagi kita untuk mengingatkan bahwa kita harus terus-menerus makin baik," tutup Sri Mulyani.

Daftar Eselon I Kemenkeu yang dilantik Sri Mulyani:

  • Sekretaris Jenderal: Heru Pambudi
  • Direktur Jenderal Strategi Ekonomi dan Fiskal: Febrio Nathan Kacaribu
  • Direktur Jenderal Anggaran: Luky Alfirman
  • Direktur Jenderal Pajak: Bimo Wijayanto
  • Direktur Jenderal Bea dan Cukai: Djaka Budi Utama
  • Direktur Jenderal Perbendaharaan: Astera Primanto Bhakti
  • Direktur Jenderal Kekayaan Negara: Rionald Silaban
  • ⁠Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan: Askolani
  • Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko: Suminto Sastrosuwito
  • ⁠Direktur Jenderal Stabilitas dan Pengembangan Sektor Keuangan: Masyita Crystallin
  • ⁠Inspektur Jenderal: Awan Nurmawan Nuh
  • ⁠Kepala Badan Teknologi, Informasi, dan Intelijen Keuangan: Suryo Utomo
  • Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan: Andin Hadiyanto

Staf Ahli Kemenkeu:

  • Staf Ahli Bidang Peraturan dan Penegakan Hukum Pajak: Iwan Djuniardi
  • Staf Ahli Bidang Kepatuhan Pajak: Yon Arsal
  • Staf Ahli Bidang Pengawasan Pajak: Nufransa Wira Sakti
  • Staf Ahli Bidang Penerimaan Negara: Dwi Teguh Wibowo
  • Staf Ahli Bidang Penerimaan Negara Bukan Pajak: Mochamad Agus Rofiudin
  • Staf Ahli Bidang Pengeluaran Negara: Sudarto
  • Staf Ahli Bidang Ekonomi Makro dan Keuangan Internasional: Parjiono
  • Staf Ahli Bidang Jasa Keuangan dan pasar Modal: Arief Wibisono
  • Staf Ahli Bidang Hukum dan Hubungan Kelembagaan: Rina Widiyani Wahyuningdyah

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper