Bisnis.com, JAKARTA—Raja Charles III, pemimpin monarki UK bertambah tajir dalam setahun dengan tambahan kekayaan Rp1 triliun. Simak sumber kekayaannya pada periode tersebut.
BBC melaporkan bahwa pemimpin monarki UK tersebut meraup kenaikan pendapatan sekitar US$62 juta atau sekitar Rp1 triliun sepanjang tahun lalu. Lebih lanjut, menurut Sunday Times Rich List, raja ke-40 itu kini memiliki kekayaan 640 juta pound sterling atau cukup untuk masuk dalam daftar miliarder dalam dolar AS, dengan kekayaan sekitar US$1,3 miliar. Raja memperoleh US$500 juta setelah kematian ibunya, Ratu Elizabeth II.
Resmi menjadi miliarder, dalam dolar AS, aset pribadinya mencakup portofolio investasi yang diwarisi dari mendiang ibunya, serta tanah milik pribadi di Sandringham dan Balmoral. Namun, jumlah ini tidak termasuk Crown Estate.
Selain warisan, dia dan keturunan kerajaan lainnya menerima dana dari Sovereign Grant, yang mencakup biaya resmi, termasuk pemeliharaan properti, perjalanan, dan biaya operasional. Sovereign Grant adalah dana hibah pemerintah khusus kepada keluarga kerajaan sebesar 31 juta pound sterling per tahun sejak 2012. Namun, BBC mencatat nilainya mencapai 132 juta pound sterling pada laporan terbaru, 11 Mei 2025.
Dengan kekayaan ini, Raja Charles III memiliki kekayaan melampaui mendiang Ratu yang dilaporkan memiliki kekayaan senilai 370 juta pound sterling atau sekitar US$766 juta pada 2022.
Menariknya, kekayaan Raja Charles III ini setara dengan Perdana Menteri UK periode 2024, Rishi Sunak dan istrinya Akshata Murty yang merupakan taipan. Meskipun memiliki kekayaan berlimpah, Raja Charles III dan Rishi Sunak beserta istri menempati peringkat ke-238 dalam daftar orang dan keluarga terkaya di Inggris.
Baca Juga
Gelar teratas masih diduduki oleh Gopi Hinduja dan keluarganya yang memiliki konglomerat Hinduja Group, yang menghasilkan uang dari berbagai sektor, mulai dari perbankan dan media hingga real estat dan bahan kimia. Per Mei 2025, nilai aset keluarga terkaya di UK yang memulai bisnis di luar India pada 1919 itu mencapai sekitar US$73,9 miliar.