Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sepakat Turunkan Tarif, AS dan China Punya 90 Hari Waktu Nego

AS dan China memiliki waktu 90 hari untuk berunding. Sementara waktu, tarif impor kedua negara turun menjadi 30% dan 10%.
Ilustrasi bendera China dan Amerika Serikat (AS). / Reuters-Dado Ruvic-illustration
Ilustrasi bendera China dan Amerika Serikat (AS). / Reuters-Dado Ruvic-illustration

Bisnis.com, JAKARTA — Amerika Serikat dan China sepakat menurunkan tarif impor untuk sementara waktu, usai melakukan perundingan selama dua hari di Jenewa, Swiss pada 10—11 Mei 2025.

Dilansir dari Bloomberg, dalam pernyataan bersama yang dirilis pada Senin (12/5/2025), AS menurunkan tarif barang impor dari China dari 145% menjadi 30%. Sementara itu, China menurunkan tarif barang impor dari AS dari 125% menjadi 10%.

Tarif tersebut akan berlaku selama 90 hari yang dimulai pada Rabu (14/5/2025). Artinya, dua negara dengan ekonomi terbesar di dunia itu punya 3 bulan waktu berunding sebelum masa penurunan tarif berakhir.

“Para pihak akan membentuk mekanisme untuk melanjutkan diskusi mengenai hubungan ekonomi dan perdagangan," jelas pernyataan bersama AS dan China.

Sebelumnya, pemerintah AS dan China telah memberi sinyal positif perihal hasil perundingan dagang antar kedua negara yang telah berlangsung selama dua hari di Jenewa, Swiss pada 10—11 Mei 2025.

Dilansir dari Reuters, Senin (12/5/2025), pejabat AS mengklaim telah tercapai "kesepakatan" untuk mengurangi defisit perdagangan antara AS dengan China. Sementara pejabat China mengatakan kedua belah pihak telah mencapai "konsensus penting" dan sepakat menggelar forum dialog ekonomi baru lainnya.

Kedua pihak belum merilis rincian hasil kesepakatan usai mengakhiri perundingan pada Minggu (11/5/2025) waktu setempat. Hanya saja, Wakil Perdana Menteri China He Lifeng mengungkapkan pernyataan bersama AS-China akan dirilis di Jenewa pada Senin (12/5/2025). 

Bahkan, Wakil Menteri Perdagangan China Li Chenggang menyatakan pernyataan bersama itu akan berisi "kabar baik bagi dunia." Sedangkan Menteri Keuangan AS Scott Bessent dan Perwakilan Dagang AS Jamieson Greer mengungkapkan detail pernyataan tersebut akan berisi "kemajuan substansial".

Greer menggambarkan simpulan pertemuan di Jenewa itu akan membantu mengurangi defisit perdagangan barang AS sebesar US$1,2 triliun.

"Penting untuk memahami seberapa cepat kami dapat mencapai kesepakatan, yang mencerminkan bahwa mungkin perbedaannya tidak sebesar yang tampaknya diperkirakan," ungkap Greer.

Di samping itu, dia menyebut He, Li, dan Wakil Menteri Keuangan China Liao Min sebagai "negosiator tangguh."

Wakil Perdana Menteri China He sendiri saat berbicara kepada wartawan di kantor perwakilan Chuna di WTO menggambarkan perundingan berjalan secara blak-blakan, mendalam, dan konstruktif.

"Pertemuan tersebut mencapai kemajuan substansial dan mencapai konsensus penting," kata He.

Badan Konsultasi Baru

Satu yang pasti, AS dan China sepakat untuk membentuk mekanisme konsultasi baru untuk masalah perdagangan dan ekonomi. He menyatakan rincian tentang platform konsultasi Baru itu akan diselesaikan sesegera mungkin.

Sebelumnya, China dan AS telah membentuk banyak badan konsultasi untuk mencoba menyelesaikan perbedaan perdagangan dan ekonomi dalam beberapa dekade terakhir, termasuk Kelompok Kerja Ekonomi yang dibentuk oleh mantan Menteri Keuangan AS era pemerintahan Presiden Joe Biden, Janet Yellen, bersama Wakil Perdana Menteri Chuna He pada 2023.

Badan tersebut telah menggelar banyak forum untuk menyuarakan keluhan bilateral antar kedua negara, tetapi tidak banyak membantu membantu tujuan jangka panjang AS yang untuk mengubah model ekonomi China yang masih didominasi negara dan masih berorientasi ekspor.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper