Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan memastikan bahwa pembiayaan program Koperasi Desa Merah Putih (Kopdes) yang digagas Presiden Prabowo tidak diberikan dalam bentuk dana hibah. Pengurus koperasi akan diberikan plafon pinjaman bergulir yang harus dikelola secara produktif dan profesional.
“Pembiayaannya untuk tahap pertama ini nanti ada plafon ya. Bukan bantuan. Bukan bantuan dikasih hilang, tidak,” katanya di kompleks Istana Kepresidenan, Kamis (8/5/2025).
Zulhas mengatakan bahwa skema pembiayaan ini menandai pendekatan baru pemerintah dalam mendukung koperasi desa. Jika selama ini banyak program berbasis bantuan langsung yang bersifat satu arah, kini pemerintah menekankan keberlanjutan dan akuntabilitas melalui pinjaman yang harus dikembalikan.
Sosok politisi Partai Amanat Nasional itu menyebut, plafon awal pinjaman yang disiapkan untuk setiap Kopdes mencapai Rp3 miliar, dengan besaran yang bisa disesuaikan tergantung kebutuhan masing-masing koperasi.
“Ini plafon Rp3 miliar. Nanti lihat kebutuhan, bisa nggak sampai. Kalau udah maju berkembang bisa juga ditambah,” ujarnya.
Lebih lanjut, Zulkifli menekankan bahwa koperasi tidak akan dibiarkan berjalan sendiri. Pemerintah melalui Satuan Tugas (Satgas) Kopdes akan memberikan pendampingan dan pembinaan langsung. Hal ini mencakup penugasan usaha riil yang bisa menghasilkan pendapatan, sehingga koperasi mampu membayar kembali pinjaman.
Baca Juga
“Karena koperasi nanti akan dibina, dibimbing. Makanya ada Satgas. Dikasih pekerjaan, dikasih usaha, dan seterusnya harus dibina,” jelasnya.
Dari keuntungan usaha yang dijalankan, koperasi akan mencicil angsuran pinjaman kepada bank-bank milik negara atau Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) yang menjadi mitra pembiayaan program.
“Nanti dari keuntungannya itulah baru nanti membayar angsuran dari pinjaman dari Himbara itu,” pungkas Zulkifli.