Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Investasi Bauksit Melesat, Rosan Pede Hilirisasi Makin 'Ngegas'

Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM mencatat investasi bauksit pada kuartal I/2025 melonjak menjadi Rp12,84 triliun.
Tumpukan bauksit yang siap diolah di gudang (stockyard) bauksit milik PT Borneo Alumina Indonesia (BAI). Bisnis
Tumpukan bauksit yang siap diolah di gudang (stockyard) bauksit milik PT Borneo Alumina Indonesia (BAI). Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinator Bidang Penanaman Modal (BKPM) memproyeksikan investasi di bidang hilirisasi bauksit akan terus mengalami peningkatan dalam beberapa tahun mendatang.  

Hal ini terlihat dari data BKPM yang menunjukkan bahwa realiasi investasi bauksit pada triwulan I/2025 melonjak menjadi Rp12,84 triliun dibandingkan capaian pada periode yang sama tahun lalu sebesar Rp1,4 triliun.

Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM Rosan P Roeslani mengatakan, selama ini investasi untuk hiliriasi komoditas tersebut tidak begitu signifikan dibandingkan dengan nikel, tembaga, maupun komoditas lainnya. 

"Bauksit yang selama ini belum berkembang secara pesat, kita lihat bauksit akan menjadi salah satu yang pertumbuhannya dalam hilirisasi akan meningkat cukup pesat ke depannya," ujar Rosan dalam konferensi pers, Selasa (29/4/2025). 

Dia juga menerangkan bahwa capaian awal tahun ini menjadi tonggak tren investasi hilirisasi yang positif khususnya sektor mineral. Dalam hal ini, Rosan mengakui bahwa sebelumnya investasi mineral masih terfokus pada komoditas nikel. Namun, kini beralih ke tembaga, bauksit, dan lainnya. 

Adapun, secara keseluruhan realisasi invetasi sektor mineral kuartal I/2025 mencapai Rp97,60 triliun atau meningkat dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp43,2 triliun. 

Secara terperinci, investasi di sektor nikel masih berada di urutan pertama yakni dengan nilai Rp47,82 triliun, investasi tembaga sebesar Rp17,70 juta, bauksit Rp12,48 triliun, besi dan baja Rp12,01 triliun, timah Rp1,3 triliun, dan lainnya Rp5,70 triliun. 

"Kita akan coba dorong ini ke produk turunannya sehingga value added-nya itu bisa ter-capture sehingga bisa menciptakan lapangan pekerjaan," tuturnya. 

Kendati demikian, Rosan menerangkan bahwa hilirisasi akan terus digenjot dari sektor lainnya seperti kelautan. Pemerintah melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan akan mendorong hilirisasi sektor rumput laut dan ikan nila. 

"Bagaimana pengembangan dari hilirisasi di bidang kelautan ini akan kita dorong sehingga komoditasnya lebih variasi dan banyak lagi," pungkasnya. 

Secara keseluruhan, total nilai investasi hilirisasi pada kuartal I/2025 mencapai Rp136 triliun atau naik 79,82% secara tahunan dan berkontribusi 29,3% dari total investasi periode tahun ini. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper