Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bahlil Sebut Nikel hingga Bauksit Berpeluang Masuk Kerja Sama Mineral Kritis dengan Saudi

Menteri ESDMBahlil Lahadalia menargetkan sejumlah komoditas mineral kritis masuk dalam cakupan kerja sama investasi antara Indonesia dan Arab Saudi
Kawasan Industri Morowali Indonesia di Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah, Minggu, (9/7/2023). Sulawesi merupakan wilayah yang kaya akan nikel sehingga Indonesia menyumbang setengah dari produksi global./Bloomberg-Dimas Ardian
Kawasan Industri Morowali Indonesia di Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah, Minggu, (9/7/2023). Sulawesi merupakan wilayah yang kaya akan nikel sehingga Indonesia menyumbang setengah dari produksi global./Bloomberg-Dimas Ardian

Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menargetkan sejumlah komoditas mineral kritis masuk dalam cakupan kerja sama investasi antara Indonesia dan Arab Saudi. 

Kerja sama ini sendiri baru memasuki tahap penandatanganan nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU) oleh Bahlil serta Menteri Perindustrian dan Energi Arab Saudi, Kamis (17/4/2025). Peluang kerja sama itu meliputi investasi pada komoditas mineral kritis. 

"Mereka ingin untuk melakukan kerja sama, khususnya di bidang pertambangan dan mereka juga sekarang melakukan ekspansi dari minyak untuk ke mineral mereka," ujarnya kepada wartawan saat ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (17/4/2025). 

Bahlil menyebut Indonesia terbuka dengan peluang kerja sama itu. Tidak hanya pemerintah dan BUMN, swasta juga diajak untuk bisa merealisasikan kerja sama mineral kritis dimaksud. 

"Mereka ingin untuk melakukan kerja sama dengan pemerintah Indonesia dan pengusaha indonesia baik BUMN maupun swasta, dan kami terbuka, kami juga mengajak mereka untuk bisa membangun investasi sama-sama, khususnya di critical mineral," kata sosok yang juga Ketua Umum Partai Golkar tersebut.

Ke depan, pemerintah akan membentuk tim kecil berbentuk Ad Hoc untuk menindaklanjuti MoU yang sudah ditandatangani kedua negara. Tim tersebut, kata Bahlil, masih disusun. Dia menyebut terdapat sejumlah komoditas mineral kritis yang berpeluang masuk dalam cakupan kerja sama. 

"Ada lah itu nikel, kemudian bauksit, kemudian beberapa seperti mangan, gitu," ucapnya. 

Berdasarkan pemberitaan Bisnis sebelumnya, Menteri Perindustrian dan Sumber Daya Mineral Kerajaan Arab Saudi Bandar Al-Khorayef juga sudah mengunjungi holding BUMN pertambangan, MIND ID pada Selasa (15/4/2025). 

Pejabat Kerajaan Arab Saudi itu membahas soal potensi penguatan kerja sama dalam pengembangan hilirisasi dan transformasi industri pertambangan bersama MIND ID. 

Al-Khorayef dalam keterangannya menyebut cadangan mineral Arab Saudi meningkat sebesar 90% dalam lima tahun terakhir. Hal itu dinilai memperkuat posisi Arab Saudi sebagai pusat global baru untuk mineral olahan. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dany Saputra
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper