Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Laporan USDA: Impor Beras RI Diproyeksi Turun 3,9 Juta Ton di 2025

USDA memperkirakan impor beras oleh Indonesia mengalami penurunan hingga 3,9 juta ton.
Buruh mengangkut karung beras di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Buruh mengangkut karung beras di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA – Departemen Pertanian Amerika Serikat (United States Department of Agriculture/USDA) memperkirakan impor beras oleh Indonesia mengalami penurunan hingga 3,9 juta ton tahun ini.

Dalam laporan Rice Outlook April 2025, USDA menyebut bahwa turunnya impor beras oleh Indonesia seiring dengan meningkatnya produksi di dalam negeri.

“Impor [beras] oleh Indonesia diproyeksikan turun hampir 3,9 juta ton menjadi 800.000 ton karena peningkatan produksi yang besar dan substansial,” tulis USDA dalam laporan itu, dikutip Minggu (27/4/2025).

USDA dalam laporannya juga merevisi proyeksi stok akhir beras untuk Indonesia dan sejumlah negara kawasan Asia Tenggara seperti Thailand dan Vietnam di 2025. 

Lembaga itu mengatakan, stok beras akhir Indonesia mengalami kenaikan paling tajam yakni sebesar 0,6 juta ton menjadi hampir 5 juta ton. Meningkatnya proyeksi tersebut berdasarkan estimasi luas panen yang lebih besar tahun ini.

USDA menuturkan, dengan luas panen 11,4 juta hektare, luas panen naik 200.000 hektar dari estimasi sebelumnya dan hampir 4% lebih besar dari tahun sebelumnya. Perluasan wilayah di dorong oleh curah hujan yang baik di awal 2025.

Adapun Indonesia tengah memasuki musim panen utama, yang menyumbang sekitar 45% dari total produksi. Panen tambahan diharapkan terjadi pada bulan Juli-Agustus dan November-Desember.

USDA menyebut bahwa laju penjualan beras dari Thailand lebih lambat dari perkiraan hingga Februari 2025, dengan hanya 1,2 juta ton yang dikirim. 

Lambatnya laju penjualan beras dari Negeri Gajah Putih salah satunya dipicu oleh lemahnya penjualan ke Indonesia lantaran negara ini telah mengurangi pembelian beras secara drastis.

Lembaga itu memperkirakan, ekspor beras dari Negeri Gajah Putih tahun ini anjlok sebesar 29,2% dibanding tahun sebelumnya.

“Penjualan ke Indonesia khususnya lemah, karena Indonesia telah mengurangi pembelian beras secara drastis. Selain itu, Thailand saat ini merupakan eksportir Asia dengan harga tertinggi,” jelas USDA dalam laporannya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ni Luh Anggela
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper