Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Beras RI Capai Rekor Tertinggi saat Jepang-Malaysia Dilanda Krisis Pangan

Krisis beras yang melanda sejumlah negara dipicu dari perubahan iklim dan ketergantungan impor yang menjadi pemicu utama.
Pedagang menata beras di salah satu agen beras di Tangerang Selatan, Banten. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Pedagang menata beras di salah satu agen beras di Tangerang Selatan, Banten. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA — Stok beras dalam negeri yang diproduksi Indonesia mencapai rekor tertinggi di saat Jepang hingga Malaysia tengah dilanda krisis beras.

Melansir dari akun Instagram @goodstats.id, Jumat (25/4/2025), Indonesia memiliki stok beras tertinggi dalam dua dekade terakhir, di tengah krisis beras yang melanda berbagai negara akibat menipisnya stok beras.

Sementara itu, stok beras yang dimiliki Indonesia didukung oleh peningkatan produksi dan penyerapan di awal tahun.

Adapun, krisis beras yang melanda sejumlah negara dipicu dari perubahan iklim dan ketergantungan impor yang menjadi pemicu utama.

Per April 2025, Indonesia memiliki cadangan beras pemerintah (CBP) sebanyak 3,36 juta ton beras. Angkanya tertinggi dalam 20 tahun.

Bahkan, Indonesia diproyeksi bisa memiliki 4 juta ton CBP pada Mei 2025. Jika mengacu pada proyeksi ini, maka stok beras yang akan dimiliki Indonesia merupakan angka yang tertinggi pasca kemerdekaan.

Jika menengok data Badan Pusat Statistik (BPS), produksi beras untuk konsumsi pangan penduduk di dalam negeri diperkirakan mencapai 9,04 juta ton pada kuartal I/2025. Produksi berasnya naik 59% dibanding periode yang sama tahun lalu.

Adapun jika dilihat lebih rinci, produksi beras dalam negeri sebanyak 1,24 juta ton pada Januari 2025. Kemudian, sebanyak 2,23 juta ton beras pada Februari 2025. Serta, produksi beras dalam negeri diproyeksi akan mencapai 5,57 juta ton.

Sejalan dengan perkiraan produksi beras yang melimpah, Indonesia hanya mengimpor beras sebanyak 112.000 ton pada sepanjang Januari—Maret 2025. Angkanya turun 97% dari 1,4 juta ton tahun lalu.

Jika ditelisik lebih jauh, Indonesia terakhir kali mencatatkan swasembada beras pada 2019–2021. Di mana, rata-rata produksi beras pada periode tersebut adalah sebanyak 31,33 juta ton per tahun, dengan konsumsi beras yang mencapai 31,32 juta ton per tahun.

Ke depan, pemerintah memproyeksi produksi beras dapat mencapai 41 juta ton per tahun dengan konsumsi beras sebanyak 31 juta ton per tahun pada 2027 mendatang.

Angka ini sejalan dengan langkah pemerintah yang ingin kembali menuju swasembada yang ditargetkan bisa tercapai pada 2027, yang didukung inisiatif mulai dari pompanisasi, optimasi lahan, dan cetak sawah.

Berikut adalah daftar negara yang dilanda krisis beras:

1. Jepang

Di sana, beras domestik dibanderol 842 yen atau Rp100.000 per kilogram. Harga beras di Jepang naik lebih dari 100% dibanding 2024.

Kondisi ini membuat pemerintah Jepang harus mengimpor beras dari Korsel lagi sejak terakhir 1999.

2. Filipina

Berikutnya, inflasi harga beras di Filipina mencapai level 24,4%, tertinggi dalam 15 tahun. Alhasil, pemerintah Filipina menetapkan status darurat ketahanan pangan di awal 2025.

3. Malaysia

Malaysia mencatat rasio swasembada beras turun ke level 56,2%. Di mana, produksi domestik hanya memenuhi kebutuhan di rentang 40%—50%.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rika Anggraeni
Editor : Leo Dwi Jatmiko
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper