Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Prabowo Minta Ekspor Beras Tak Ambil Untung Besar, Kenapa?

Presiden Prabowo memberi restu untuk membuka keran ekspor beras umum ke sejumlah negara yang tengah membutuhkan
Presiden Prabowo Subianto saat menjadi pembicara pada sesi ADF Talk dalam Antalya Diplomacy Forum (ADF) 2025 yang digelar di Nest Convention Center, Antalya pada Jumat (11/4/2025) waktu setempat. Foto: Biro Pers Sekerariat Presiden.
Presiden Prabowo Subianto saat menjadi pembicara pada sesi ADF Talk dalam Antalya Diplomacy Forum (ADF) 2025 yang digelar di Nest Convention Center, Antalya pada Jumat (11/4/2025) waktu setempat. Foto: Biro Pers Sekerariat Presiden.

Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto memberi restu untuk membuka keran ekspor beras umum ke sejumlah negara yang tengah membutuhkan beras. Kepala Negara menegaskan tidak akan mengambil untung besar dari ekspor tersebut dengan alasan kemanusiaan. 

Kepala Negara mengatakan, sudah ada beberapa negara yang mendekati Indonesia untuk membeli beras. Laporan itu diterima Prabowo dari Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman dan Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan.

“Saya dapat laporan dari Menteri Pertanian, Menko Pangan, berapa negara minta agar kita kirim beras ke mereka, saya izinkan dan saya perintahkan kirim beras ke mereka,” kata Prabowo dalam sambutannya pada agenda Peluncuran Program Gerakan Indonesia Menanam (Gerina), dikutip Kamis (24/4/2025).

Dia menegaskan, Indonesia harus membuktikan bahwa Indonesia saat ini merupakan bangsa yang dapat membantu bangsa lain, bukan bangsa yang suka meminta-minta.

Atas nama kemanusiaan, Prabowo meminta agar Indonesia tidak mencari untung besar dari ekspor beras. Menurutnya yang paling penting, ongkos produksi, angkutan, dan administrasi bisa balik modal.

“Kalau perlu atas dasar kemanusiaan, kita jangan terlalu cari untung besar yang penting ongkos produksi, plus ongkos angkutan, plus administrasi kembali,” tegasnya.

Dalam catatan Bisnis, Mentan Amran sempat mengungkap rencana Malaysia untuk mengimpor beras dari Indonesia, lantaran stok yang kurang hingga tingginya harga beras di negara tersebut.

“[Soal pertemuan dengan Malaysia] menarik, tadi menanyakan apa bisa kami [Malaysia] impor beras dari Indonesia?” kata Amran dalam konferensi pers di Kantor Kementan, Selasa (22/4/2025). 

Menanggapi permintaan tersebut, Amran menyebut bahwa Indonesia untuk sementara waktu belum bisa mengekspor beras. Pasalnya, Indonesia saat ini fokus menjaga stok beras dalam negeri.

“Saya katakan untuk sementara kami menjaga stok dulu. Kita lihat iklim, jangan sampai tidak bersahabat,” ujarnya.

Merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS), Indonesia diketahui mengekspor sejumlah jenis beras, tetapi jumlahnya sangat kecil. Jenis beras yang diekspor diantaranya beras setengah giling atau beras giling utuh, beras ketan, sekam, hingga beras wangi. 

Beras tersebut di ekspor ke sejumlah negara seperti Brunei Darussalam, Kamboja, Kanada, Timor Leste, Italia, Jepang, Malaysia, Maladewa, dan Filipina.

Di 2024, Indonesia tercatat paling banyak mengekspor beras dengan kode HS 10063070 Other fragrant rice semi-milled or wholly milled rice whether or not polished or glazed sebanyak 444.703 kilogram (kg), dan kode HS 10063099 Semi-milled or wholly milled rice whether or not polished or glazed other than hs code 10063030 to 10063091 sebanyak 21.893 kg.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ni Luh Anggela
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper