Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekspor Nonmigas Maret 2025 Naik 4,75%, Ditopang Industri Pengolahan

BPS mencatat ekspor nonmigas meningkat sebesar 4,71% (month-to-month/mtm) pada Maret 2025 menjadi senilai US$21,8 miliar.
Aktivitas bongkar muat peti kemas di pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (22/6/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Aktivitas bongkar muat peti kemas di pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (22/6/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan ekspor nonmigas meningkat sebesar 4,71% (month-to-month/mtm) pada Maret 2025 menjadi senilai US$21,8 miliar. Peningkatan ini ditopang oleh kenaikan ekspor industri pengolahan 2,98% mtm menjadi US$18,16 miliar. 

Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan, peningkatan ekspor nonmigas juga terjadi secara tahunan sebesar 2,59% pada Maret 2025 atau naik dari Maret tahun lalu senilai US$21,25 miliar. 

"Peningkatan nilai ekspor nonmigas secara tahunan terutama didorong oleh kenaikan nilai ekspor industri pengolahan sebesar 9% [year-on-year/yoy] dan memberikan andil 6,65%," ujar Amalia dalam konferensi pers, Senin (21/4/2025). 

Secara terperinci, sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan berkontribusi sebesar US$0,57 miliar atau naik 1,73% mtm dari bulan sebelumnya senilai US$0,56 miliar. 

Sementara itu, sektor pertambangan sebesar US$3,07 miliar, naik 16,96% mtm dibandingkan bulan lalu senilai US$2,62 miliar. Adapun, sektor industri pengolahan sebesar US$18,16 miliar, naik 2,96% mtm dari bulan sebelumnya US$17,63 miliar. 

"Seluruh sektor mengalami kenaikan secara bulanan dan peningkatan nilai ekspor nomigas utamanya terjadi pada sektor industri pengolahan yang naik sebesar 2,98% [mtm] dengan andil sebesar 2,40%," tuturnya. 

Adapun, peningkatan secara bulanan ini utamanya disebabkan oleh peningkatan nilai ekspor pada komoditas logam dasar bukan besi, nikel, semikonduktor, dan komponen elektronik lainnya, aluminium, serta peralatan listrik lainnya. 

"Secara tahunan semua sektor meningkat kecuali sektor pertambangan," tambahnya. 

Lebih lanjut, Amalia menerangkan kinerja ekspor komoditas unggulan Indonesia, yaitu besi dan baja, crude palm oil (CPO), dan turunannya, serta batu bara. Adapun, total ketiga komoditas ini memberikan share sekitar 30,01% dari total ekspor nonmigas Indonesia pada Maret 2025.

BPS mencatat nilai ekspor besi dan baja naik 19,64% secara bulanan dan naik 11,84% secara tahunan. Sementara itu, nilai ekspor CPO dan turunannya mengalami penurunan 3,55% secara bulanan, tetapi naik 40,85% secara tahunan. 

"Nilai ekspor batu bara turun 5,54% secara bulanan dan turun 23,14% secara tahunan," pungkasnya. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper