Bisnis.com, JAKARTA - Produsen pesawat Boeing Co. telah memulai pengiriman sejumlah 737 Max kembali ke Amerika Serikat (AS) usai ditolak oleh maskapai China seiring dengan peningkatan tensi perang dagang kedua negara.
Dilansir Bloomberg pada Sabtu (19/4/2025), pesawat yang berada di pusat Boeing di China, Zhoushan, dan ditujukan untuk Xiamen Air, terbang kembali menuju Guam melintasi Samudra Pasifik pada tahap pertama. Pesawat tersebut diterbangkan dari markas Boeing di Seattle ke Zhoushan via Hawaii dan Guam pada bulan lalu.
Setidaknya ada dua pesawat Boeing lain di Zhoushan yang menunggu pengiriman kembali ke AS, menurut data dari pelacak Aviation Flights Group.
Perselisihan yang berlangsung cepat antara dua negara ekonomi terbesar di dunia tersebut telah menjebak Boeing di tengah-tengah.
Bloomberg News melaporkan minggu ini bahwa Pemerintah China telah menginstruksikan maskapai penerbangan untuk berhenti menerima pengiriman jet produksi Boeing.
Reuters pertama kali melaporkan tentang pesawat Boeing yang dikembalikan dari China. Namun, pihak Boeing menolak berkomentar terkait laporan tersebut. Xiamen Air juga tidak segera menanggapi permintaan komentar.
Baca Juga
Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump mengancam untuk menerapkan tarif 245% untuk produk-produk dari China.
Melansir Bloomberg, Rabu (16/4/2025), seorang pejabat Gedung Putih mengatakan bahwa tarif dasar atas impor China ke AS tetap di angka 145%.
Adapun angka 245% itu mencakup bea masuk yang sudah lebih dulu dikenakan pada produk tertentu dari China, seperti kendaraan listrik yang sebelumnya telah dikenai tarif 100% sebelum masa jabatan kedua Trump dimulai. Jika tarif lama tersebut ditambahkan ke tarif dasar 145%, tarif keseluruhan menjadi 245%.
Pernyataan ini menyusul lembar fakta Gedung Putih sehari sebelumnya yang menyebut bahwa China kini menghadapi tarif hingga 245%.
Adapun Kementerian Perdagangan China mencatat bahwa tarif kumulatif atas ekspor tertentu telah mencapai 245% dan menegaskan kembali akan bertarung sampai akhir jika AS terus merugikan kepentingannya.