Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Garuda Pertimbangkan Boyong Kembali Boeing Max 737 8 untuk Perkuat Armada

Garuda Indonesia dikabarkan sedang dalam pembicaraan untuk menyewa kembali pesawat Boeing 737 Max 8.
Teknisi beraktivitas di dekat pesawat Boeing 737 Max 8 milik Garuda Indonesia, di Garuda Maintenance Facility AeroAsia, bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Rabu (13/3/2019)./Reuters-Willy Kurniawan
Teknisi beraktivitas di dekat pesawat Boeing 737 Max 8 milik Garuda Indonesia, di Garuda Maintenance Facility AeroAsia, bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Rabu (13/3/2019)./Reuters-Willy Kurniawan

Bisnis.com, JAKARTA - PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. (GIAA) dikabarkan sedang dalam pembicaraan untuk memboyong kembali pesawat Boeing 737 Max 8 ke dalam armadanya. Ini untuk pertama kalinya sejak kecelakaan fatal yang menimpa Lion Air pada 2018 yang mengguncang kepercayaan terhadap keandalan pesawat tersebut.

Melansir Bloomberg, Selasa (7/1/2025), pesawat 737 Max 8 tersebut akan disewa dari BOC Aviation Ltd.

“[Kami] telah berdiskusi secara komersial dengan Garuda terkait satu pesawat B737-8,” ujar Kepala Hubungan Investor BOC Aviation Timothy Ross.

Sementara itu, manajemen Garuda belum merespons terkait kabar tersebut.

Adapun, pertimbangan untuk menyewa 737 Max 8 diambil hanya beberapa hari setelah Garuda menerima pinjaman sebesar US$405 juta atau Rp6,65 triliun dari Danantara. Pinjaman ini untuk membantu Garuda membalikkan keadaan keuangannya dan memperluas armadanya.

Pesawat 737 Max 8 sebelumnya disewakan kepada Lynx Air International Inc. dan Air Canada.

Garuda pertama kali menerima pengiriman 737 Max 8 pada akhir 2017. Namun, pesawat tersebut dikandangkan setelah Lion Air Max 8 jatuh ke Laut Jawa dan menewaskan semua penumpangnya sejumlah 189 orang pada Oktober 2018.

Kecelakaan mematikan kedua yang menimpa Ethiopian Airlines Max 8 beberapa bulan kemudian pada Maret 2019 kembali memicu larangan terbang global terhadap seluruh armada Max yang berlangsung selama hampir 2 tahun.

Garuda kemudian mengembalikan satu pesawat Max 8 kepada pihak lessor selama proses restrukturisasi utang senilai hampir US$10 miliar dan mencoba membatalkan pesanan senilai US$4,8 miliar untuk 49 unit pesawat Max 8.

Meski manajemen Garuda sebelumnya sempat menyatakan keraguannya untuk mengoperasikan pesawat Max karena kekhawatiran bahwa penumpang mungkin enggan terbang dengan pesawat tersebut, langkah untuk mengembalikan satu unit ke dalam armada menunjukkan bahwa maskapai berupaya memasukkan pesawat-pesawat baru ke dalam jajaran armadanya.

Sebelumnya, Bloomberg News melaporkan bahwa Garuda menghentikan operasional sementara (grounded) setidaknya 15 pesawatnya akibat biaya perawatan yang melonjak. 

Sementara itu, Lion Air dan PT Airfast Indonesia sudah lebih dulu mengoperasikan kembali model Max dalam layanan mereka.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper