Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tarif Impor Trump Ditunda 90 Hari, Uni Eropa Nilai Langkah Maju

Uni Eropa (UE) buka suara terkait langkah Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, yang menunda pemberlakuan tarif timbal balik terhadap puluhan negara.
Bendera Uni Eropa (UE) berkibar di dekat gedung Majelis Nasional di Paris, Prancis, Selasa (9/7/2024). Bloomberg/Nathan Laine
Bendera Uni Eropa (UE) berkibar di dekat gedung Majelis Nasional di Paris, Prancis, Selasa (9/7/2024). Bloomberg/Nathan Laine

Bisnis.com, JAKARTA - Uni Eropa (UE) buka suara terkait langkah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang menunda pemberlakuan tarif timbal balik terhadap puluhan negara.

Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen mengatakan langkah Trump tersebut merupakan langkah penting menuju stabilisasi ekonomi global.

Von der Leyen, yang mengepalai badan eksekutif Uni Eropa, mengatakan blok tersebut tetap berkomitmen pada negosiasi konstruktif dengan Amerika Serikat, dengan tujuan mencapai perdagangan yang lancar dan saling menguntungkan.

"Kondisi yang jelas dan dapat diprediksi sangat penting agar perdagangan dan rantai pasokan dapat berfungsi," katanya dalam sebuah pernyataan di X, dikutip dari Reuters, Kamis (10/4/2025).

Von der Leyen mengatakan tarif adalah pajak yang hanya merugikan bisnis dan konsumen. Dia menyebut pihaknya secara konsisten menganjurkan perjanjian "tarif nol-untuk-nol" antara Uni Eropa dan Amerika Serikat.

Minggu lalu, Trump mengumumkan tarif sebesar 20% untuk impor AS dari UE sebagai bagian dari tarif "timbal balik" globalnya yang dikenakan pada negara-negara di seluruh dunia.

Trump mengatakan dia akan menurunkan sementara bea yang baru saja dikenakannya pada puluhan negara sambil terus meningkatkan tekanan pada China, yang membuat saham global meroket.

Pengumuman Trump tampaknya tidak memengaruhi bea yang baru-baru ini dikenakan pada mobil, baja, dan aluminium yang sudah berlaku.

Adapun Uni Eropa akan meluncurkan tindakan balasan pertamanya terhadap pungutan baru pada baja dan aluminium minggu depan. Von der Leyen tidak menyebutkan tindakan pencegahan tersebut dalam pernyataannya.

"Pada saat yang sama, Eropa terus berfokus pada diversifikasi kemitraan perdagangannya, melibatkan negara-negara yang menyumbang 87% perdagangan global dan memiliki komitmen yang sama terhadap pertukaran barang, jasa, dan ide yang bebas dan terbuka," katanya.

Dia juga mengatakan bahwa Eropa tengah meningkatkan upaya untuk menghapus hambatan di pasar tunggalnya.

"Krisis ini telah memperjelas satu hal: di masa ketidakpastian, pasar tunggal adalah jangkar stabilitas dan ketahanan kita," katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper