Resesi di Depan Mata
Dalam beberapa hari terakhir, JPMorgan Chase & Co. mengatakan pihaknya memperkirakan ekonomi AS akan jatuh ke dalam resesi tahun ini. Kepala Ekonom Michael Feroli memperkirakan The Fed akan memangkas suku bunga pada bulan Juni, dengan pergerakan pada setiap pertemuan berikutnya hingga Januari.
Ekonom di Goldman Sachs Group Inc. juga mengubah perkiraan mereka minggu lalu, dengan tiga pengurangan sekarang menjadi kasus dasar bagi Federal Reserve dan Bank Sentral Eropa.
Pemerintah di seluruh dunia bergegas untuk bernegosiasi dengan pejabat AS untuk mengurangi tarif yang dikenakan pada ekspor mereka, yang menyebabkan pasar jatuh bebas karena para pedagang memperkirakan ketidakpastian apakah kesepakatan dapat dicapai.
Pasar juga telah memangkas potensi pemotongan suku bunga untuk ECB dan Bank of England karena ekspektasi para pembuat kebijakan harus bertindak untuk melindungi perekonomian mereka.
Dalam kedua kasus tersebut, swap sekarang menyiratkan tiga kali pemotongan sebesar masing-masing 25 basis poin dengan peluang sekitar 50% untuk pemotongan keempat pada akhir tahun.
Adapun, Ketua Fed Jerome Powell menegaskan dia tidak akan terburu-buru untuk menurunkan suku bunga bahkan ketika gejolak meletus di seluruh pasar.
Baca Juga
Dalam sebuah pidato, Powell menekankan bahwa inflasi yang masih tinggi berarti para pembuat kebijakan perlu bertindak dengan hati-hati mengingat kenaikan harga sementara dari tarif.
"Jangan berharap Fed akan datang untuk menyelamatkan dengan pemotongan suku bunga darurat," kata Elias Haddad, ahli strategi pasar senior di Brown Brothers Harriman. Menurutnya ini adalah kehancuran pasar yang sepenuhnya didorong oleh kebijakan dan tidak ada alasan bagi Fed untuk menyelamatkan pasar keuangan.