Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

China Gaet Potensi Investasi dari Apple, Pfizer, hingga Mastercard

China menggelar pertemuan bisnis dengan bos Apple, Pfizer, hingga Mastercard guna meyakinkan para pemimpin perusahaan asing tentang prospek bisnis di negaranya.
Perdana Menteri China Li Qiang berpose dengan para peserta Forum Pembangunan China di Wisma Diaoyutai di Beijing, 23 Maret 2025./Reuters
Perdana Menteri China Li Qiang berpose dengan para peserta Forum Pembangunan China di Wisma Diaoyutai di Beijing, 23 Maret 2025./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Wakil Perdana Menteri China He Lifeng bertemu dengan eksekutif dari Apple, Pfizer, Mastercard, Cargill, serta beberapa perusahaan lain pada Minggu (23/3/2025) guna meyakinkan para pemimpin perusahaan asing tentang prospek bisnis di negaranya.

Melansir Reuters, Senin (24/3/2025) menurut pernyataan Kementerian Perdagangan, He juga berdiskusi dengan pimpinan perusahaan farmasi Eli Lilly, produsen alat medis Medtronic, dan pembuat kaca khusus Corning.

Pertemuan ini mencerminkan upaya China untuk menarik investasi asing di tengah ketegangan geopolitik yang meningkat dan perlambatan ekonomi domestik yang mendorong kebijakan untuk meningkatkan konsumsi dalam negeri.

"China akan terus memperbaiki iklim investasi dan menyambut lebih banyak perusahaan multinasional untuk berkembang di sini," ujar He kepada para eksekutif, seraya menegaskan bahwa ekonomi China tetap tangguh.

Kementerian tidak mengungkap lokasi pertemuan. Namun, banyak CEO asing yang berada di Beijing untuk menghadiri forum bisnis selama dua hari. Beberapa di antaranya dijadwalkan bertemu dengan Presiden Xi Jinping pada Jumat, menurut sumber Reuters.

Sebagai bagian dari upaya menarik investasi, Dewan China untuk Promosi Perdagangan Internasional menyatakan bahwa Apple dipersilakan untuk memperdalam kerja sama rantai pasokan dengan China. Ketua dewan tersebut, Ren Hongbin, bertemu dengan CEO Apple, Tim Cook, pada Minggu.

Sementara itu, kebijakan tarif tinggi yang diterapkan pemerintahan Trump terhadap semua produk China sejak Januari telah memperburuk hubungan bilateral, dengan Washington menuduh Beijing gagal menekan aliran fentanyl ke AS.

Dalam Forum Pembangunan China, Perdana Menteri Li Qiang menyerukan keterbukaan pasar global untuk mengatasi ketidakstabilan ekonomi yang kian meningkat. Ia juga menjanjikan kebijakan makroekonomi yang lebih proaktif untuk mendorong pertumbuhan.

Senator Partai Republik AS Steve Daines, yang dikenal sebagai pendukung setia Donald Trump, bertemu dengan Li bersama tujuh eksekutif senior dari perusahaan AS. Pertemuan ini memberi mereka kesempatan untuk menyampaikan pandangan langsung mengenai iklim bisnis di China.

Forum ini dihadiri oleh 86 perwakilan perusahaan dari 21 negara, dengan delegasi AS menjadi kelompok terbesar. Namun, menurut sumber Reuters, jumlah CEO AS yang hadir tahun ini lebih sedikit dibandingkan tahun lalu.

Meski demikian, beberapa pemimpin bisnis tetap optimistis terhadap prospek investasi di China. CEO Corning, Wendell Weeks, menegaskan bahwa perusahaannya telah berinvestasi selama puluhan tahun di China dan akan terus berlanjut di masa depan.

Di sisi lain, perusahaan penjualan langsung AS, Amway, masih memantau dampak kebijakan tarif AS terhadap bisnisnya. Namun, CEO Michael Nelson menekankan bahwa pihaknya tetap fokus pada potensi pasar China di masa mendatang, sebagaimana dikutip oleh Global Times.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper