Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) menyampaikan bahwa Presiden Prabowo Subianto memberi instruksi agar setiap desa memiliki lumbung pangan untuk ketahanan pangan dalam negeri. Hal ini menjadi cikal-bakal terbentuknya 70.000 Koperasi Desa Merah Putih.
Hal itu diungkapkan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian seusai menggelar Rapat Koordinasi Menteri Koperasi bersama Menteri Dalam Negeri dan Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) di Kantor Kemenkop, Jakarta, Selasa (11/3/2025).
“Presiden [Prabowo Subianto] mengharapkan bahwa setiap desa memiliki ketahanan pangan masing-masing, memiliki semacam lumbung tapi disebut gudang yang dikelola secara lebih modern,” ungkap Tito.
Menurut Tito, koperasi melalui Koperasi Desa Merah Putih memiliki peran yang penting, termasuk untuk menjaga ketahanan pangan dan memperkuat perekonomian desa.
Selain itu, lanjut dia, keberadaan Koperasi Desa Merah Putih ini juga bisa membeli hasil tani dari petani dengan harga terjangkau sehingga diharapkan dapat memotong praktik tengkulak, rentenir, pinjaman online (pinjol), hingga ijon.
Tito menjelaskan bahwa nantinya, Koperasi Desa Merah Putih akan mendapatkan pinjaman senilai Rp5 miliar dengan biaya bunga rendah dari Himbara.
Baca Juga
Lebih lanjut, Tito juga menegaskan pembentukan Koperasi Desa Merah Putih dipastikan tidak akan mengganggu program desa dalam anggaran pendapatan dan belanja desa (APBDesa). Terlebih, katanya, APBDesa juga telah disusun.
“70% itu adalah inisiatif dari bawah dengan melihat kebutuhan daerah desa masing-masing mau ngerjakan apa. 30% itu mengakomodir program dari nasional seperti saat Covid,” tuturnya.
Sementara itu, kata dia, untuk APBDesa terkini bisa digunakan untuk program pembentukan Koperasi Desa Merah Putih.
Dia juga menegaskan bahwa dana APBDesa yang diperuntukkan untuk membangun irigasi pertanian dan membangun jalan infrastruktur tidak akan sepenuhnya digunakan untuk Koperasi Desa Merah Putih.
Nantinya, Koperasi Desa Merah Putih akan mengelola penyaluran pupuk bersubsidi, apotek desa, obat murah, membangun irigasi untuk pertanian, hingga gerai sembako.
“Ini bukan hanya membuat desa akan menjadi lebih maju, tetapi menurut saya ini akan menjadi melompat,” tandasnya.