Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto bakal membentuk Koperasi Merah Putih atau Kopdes Merah Putih di 70.000 desa di Indonesia.
Menteri Koordinator Bidang Pangan (Menko Pangan) Zulkifli Hasan menyampaikan, koperasi tersebut nantinya akan menjadi pusat kegiatan ekonomi serta dapat menampung hasil pertanian di desa terkait.
“Yang diputuskan yaitu dibentuknya Koperasi Merah Putih, jadi disingkat Kopdes Merah Putih, itu akan dibangun di 70.000 desa,” kata Zulhas dalam konferensi pers di Istana Negara, Jakarta, Selasa (4/3/2025).
Zulhas menuturkan, anggaran pembentukan Kopdes Merah Putih bersumber dari dana desa yang sudah ada. Dia memperkirakan, setidaknya satu desa membutuhkan Rp3 miliar - Rp 5 miliar per tahun untuk membangun Kopdes Merah Putih.
Menteri Koperasi (Menkop) Budi Arie menambahkan, setidaknya ada tiga model yang dipersiapkan pemerintah dalam mewujudkan Kopdes Merah Putih.
Ketiga model itu yakni membangun koperasi baru, merevitalisasi koperasi yang sudah ada, dan membangun dan mengembangkan.
Baca Juga
“Jadi ada tiga model. Kalau yang belum ada [koperasi], kita buka baru, karena ada 64.000 Gapoktan yang siap bermigrasi menjadi koperasi. Jadi nanti modelingnya seperti itu, nanti kita lihat kondisi-kondisi koperasi di desa-desa,” tutur Budi Arie.
Selain memperkuat ekonomi desa, Budi Arie mengharapkan kehadiran Kopdes Merah Putih dapat memutus mata rantai distribusi barang yang selama ini merugikan produsen dan konsumen. Dengan begitu, harga barang dan jasa yang sampai ke tingkat konsumen akhir bisa lebih murah.
“Supaya bisa lebih murah harga-harga di masyarakat konsumen,” tegasnya.
Sejalan dengan hal itu, Menteri Desa Yandri Susanto menyebut bahwa pihaknya akan merevisi Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal No.2/2024 tentang Tata Naskah Dinas di Lingkungan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi.
Utamanya, lanjut dia, mengenai fokus anggaran penggunaan dana desa. “Kami akan merevisi itu, fokusnya kepada Koperasi Desa Merah Putih, ujungnya sama, bagaimana swasembada pangan, dan yang lainnya,” pungkasnya.