Bisnis.com, JAKARTA - Thailand berupaya untuk menyiapkan rancangan awal rencana strategis untuk sektor semikonduktornya dalam 90 hari ke depan.
Langkah tersebut dilakukan guna menarik investasi baru pada sektor tersebut di tengah perang dagang baru antara AS dan China.
Narit Therdsteerasukdi, sekretaris jenderal Dewan Investasi Thailand (BOI) mengatakan, dewan semikonduktor nasional negara itu akan menyewa konsultan untuk mengembangkan peta jalan industri.
Narit, yang berada langsung di bawah perdana menteri, juga sedang melakukan roadshow ke Amerika Serikat dan Jepang untuk menggalang investasi semikonduktor di Thailand.
Thailand, negara dengan perekonomian terbesar kedua di Asia Tenggara setelah Indonesia, mengalami lonjakan sebesar 35% dalam nilai permohonan investasi masuk tahun lalu ke angka tertinggi dalam satu dekade sebesar 1,14 triliun baht aatau US$33,5 miliar.
“Saya memperkirakan nilai total aplikasi (tahun ini) akan lebih besar dibandingkan tahun lalu, didorong oleh investasi di sektor elektronik dan digital,” kata Narit dikutip dari Reuters, Jumat (7/2/2025).
Baca Juga
Thailand menempati peringkat kedua di belakang India dalam analisis negara-negara berkembang teratas untuk manufaktur semikonduktor, menurut laporan tahun 2024 oleh perusahaan konsultan A.T. Kearney.
Mereka menargetkan sekitar 500 miliar baht dalam investasi baru di semikonduktor pada 2029.
“Kami fokus di (segmen elektronika daya). Misalnya semikonduktor yang digunakan pada kendaraan listrik, pusat data, atau sistem penyimpanan energi. Kami pikir ini adalah kekuatan kami," kata Narita.
Perusahaan dengan fasilitas terkait chip di Thailand termasuk Analog Devices yang berbasis di Massachusetts, membuka tab baru, Sony, dan Toshiba. Pembuat chip Jerman Infineon dan anak perusahaan dari Foxsemicon Integrated Technology asal Taiwan juga telah mengumumkan proyek baru di Thailand.
Industri semikonduktor global telah bergejolak dalam beberapa tahun terakhir ketika AS dan China bersaing memperebutkan supremasi teknologi. Beberapa rantai pasokan telah beralih ke Asia Tenggara dan gejolak lebih lanjut mungkin terjadi pada masa jabatan Trump yang kedua.
Selama akhir pekan, Trump mengumumkan tarif 10% terhadap impor China sebagai bagian dari rencana luas untuk meningkatkan neraca perdagangan AS.
Investasi dalam pembuatan papan sirkuit cetak, komponen penting untuk perangkat listrik yang digunakan dalam segala hal mulai dari ponsel pintar hingga kendaraan listrik, juga meningkat pesat sejak tahun 2023 di Thailand, menurut BOI.
“Alasan utamanya adalah perang dagang,” kata Narit, “Salah satu alasan investor memilih Thailand sebagai lokasinya adalah posisi kami sebagai negara netral.”
Thailand menghadapi banyak persaingan dari Malaysia, yang menyumbang 13% dari pengujian dan pengemasan chip global dan menargetkan investasi lebih dari US$100 miliar untuk sektor ini.