Bisnis.com, JAKARTA — Badan Pangan Nasional (Bapanas) memastikan stok pangan strategis seperti beras, cabai, hingga telur ayam ras aman dan cukup menjelang Ramadan 2025.
Hal itu disampaikan Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi IV di Kompleks DPR, Jakarta, Selasa (4/2/2025).
“Update per 21 Januari 2025, secara umum ketersediaan 12 komoditas pangan strategis diproyeksikan aman dan cukup,” kata Arief dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi IV di Kompleks DPR, Jakarta, Selasa (4/2/2025).
Berdasarkan proyeksi neraca pangan nasional sepanjang Januari—Desember 2025, stok 12 komoditas pangan hingga akhir tahun ini adalah sebanyak 9,97 juta ton beras, 5,12 juta ton jagung, 415.066 ton kedelai, 20.651 ton bawang merah, 6.206 ton bawang putih, dan sebanyak 66.525 ton cabai besar.
Kemudian, sebanyak 33.209 ton cabai rawit, 42.867 ton daging sapi-kerbau, 414.367 ton daging ayam ras, 284.884 ton telur ayam ras, 1,13 juta ton gula konsumsi, serta 297.969 ton minyak goreng.
Namun khusus untuk beras, Arief membeberkan bahwa per 3 Februari 2025, saat ini Perum Bulog memiliki stok beras sebanyak 1,94 juta ton yang tersebar di seluruh gudang Indonesia. Perinciannya, sebanyak 1,8 juta merupakan stok cadangan beras pemerintah (CBP) dan 140.382 stok komersial.
Baca Juga
“Dan stok [beras] tersebut, perlu disampaikan, carry over stok 2024 dan merupakan stok terbesar yang ada selama ini di Perum Bulog di 5 tahun terakhir,” ungkapnya.
Secara umum, Arief menyatakan bahwa harga pangan nasional menunjukkan angka yang stabil. Meski demikian, dia juga tak mengelak ada beberapa komoditas di tingkat produsen yang masih di bawah harga acuan pembelian, antara lain jagung pipil kering, bawang merah, daging ayam.
Sementara itu, di tingkat konsumen, komoditas harga yang di atas HAP/HET di antaranya Minyakita, cabai rawit merah, cabai merah keriting, dan beras medium.
“Jelang peak season puasa dan lebaran ke depan, senantiasa menerapkan setop boros pangan dan belanja bijak, mengurangi food loss and waste, stabilisasi harga pangan dan menumbuhkan toleransi pada masyarakat yang lebih membutuhkan,” tandasnya.