Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) melakukan efisiensi anggaran sebesar Rp2,6 triliun dari pagu anggaran 2025 yang berada diangka Rp6,4 triliun.
Menteri ATR/BPN Nusron Wahid menyebut pengurangan anggaran tersebut berasal dari dua efisiensi sesuai dengan arahan pemerintah saat ini.
Pertama, efisiensi sebesar Rp2,3 triliun atau 35% dari pagu anggaran 2025. Adapun potongan tersebut sesuai dengan Inpres Nomor 1/2025 tentang Efisiensi Belanja dalam Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun Anggaran 2025.
“Sesuai dengan efisiensi yang dilakukan oleh Menteri Keuangan dari anggaran Rp6,454 triliun tadi kita kena pemotongan anggaran tahun 2025 sebesar 35% atau Rp2,3 triliun,” kata Nusron saat rapat kerja dengan Komisi II DPR, Kamis (30/1/2025).
Pemotongan kedua berasal dari pemblokiran perjalanan dinas dan paket meeting sebesar Rp326,4 miliar dari pagu anggaran tahun 2025.
Maka dari itu, total anggaran yang dipotong pemerintah dari Kementerian ATR/BPN sebesar Rp2,6 triliun. Sehingga, total anggaran Kementerian ATR/BPN 2025 mencapai Rp3,8 triliun.
Baca Juga
Meski begitu, Kementerian ATR/BPN mendapat pinjaman luar negeri dari Bank Dunia untuk anggaran tahun 2025 sebesar Rp 490,2 miliar. Tambahan tersebut sudah efektif per 23 Desember 2024.
“Alhamdulillah pada detik-detik akhir Desember, program kita ILASP, Integrated Land Administration and Spatial Planning dari 2025 sampai 2029 sudah ditandatangani oleh Menteri Keuangan,” ujarnya.