Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Neraca Perdagangan RI Surplus US$31,4 Miliar sepanjang 2024, Rekor 5 Tahun Beruntun!

Indonesia mencatat surplus neraca perdagangan US$31,4 Miliar sepanjang 2024, lebih rendah dibandingkan surplus pada 2023 yang mencapai US$36,93 miliar.
Plt. Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti dalam penyampaian Berita Resmi Statistik Ekspor Impor di kantor Pusat BPS, Jakarta pada Kamis (15/8/2024). Indonesia mencatat surplus neraca perdagangan US$31,4 Miliar sepanjang 2024, rekor selama lima tahun berturut-turut./Bisnis-Annasa Rizki Kamalina
Plt. Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti dalam penyampaian Berita Resmi Statistik Ekspor Impor di kantor Pusat BPS, Jakarta pada Kamis (15/8/2024). Indonesia mencatat surplus neraca perdagangan US$31,4 Miliar sepanjang 2024, rekor selama lima tahun berturut-turut./Bisnis-Annasa Rizki Kamalina

Bisnis.com, JAKARTA — Badan Pusat Statistik mengumumkan neraca perdagangan barang Indonesia mencapai US$31,4 miliar selama 2024. Dengan demikian, Indonesia mencatatkan surplus selama lima tahun berturut-turut sejak 2021.

Plt. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan angka surplus neraca perdagangan tersebut melemah atau lebih rendah dari surplus neraca perdagangan 2023 yang mencapai US$36,93 miliar.

"Surplus neraca perdagangan barang Indonesia, mencapai US$31,04 miliar atau lebih rendah sebesar US$5,84 miliar dibandingkan surplus 2023," ungkap Amalia dalam konferensi pers di Kantor BPS RI, Jakarta Pusat pada Rabu (15/1/2025).

Dia merincikan, neraca perdagangan non migas mengalami surplus sebesar US$51,44 miliar selama 2024. Angka tersebut lebih rendah US$5,53 miliar dibandingkan realisasi 2023.

"Surplus terbesar tahun 2024 ini disumbang komoditas bahan bakar mineral yang surplus US$35,27 miliar," lanjut Amalia.

Sementara itu, defisit neraca perdagangan migas mencapai US$20,40 miliar.

Jika dilihat menurut negara maka defisit neraca perdagangan non migas kumulatif terbesar sepanjang 2024 terjadi dengan China. Total, Indonesia tekor US$1,41 miliar dengan China selama tahun lalu.

"Surplus terbesar adalah dengan Amerika Serikat sepanjang tahun 2024 dan kedua terbesar adalah dengan India," ungkap Amalia.

Dengan Amerika Serikat, Indonesia untung hingga US$16,84 miliar. Sementara dengan India, Indonesia mencapai surplus US$15,39 miliar.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper