Bisnis.com, JAKARTA - Badan Gizi Nasional (BGN) mengimbau masyarakat yang menjadi korban penipuan program fiktif makan bergizi gratis untuk melapor ke polisi.
Imbauan ini muncul seiring terungkapnya kasus puluhan pelaku usaha katering di wilayah Jawa Timur yang tertipu oleh pihak tak bertanggung jawab. Total kerugian mencapai puluhan juta rupiah.
Kepala Biro Hukum dan Humas BGN Lalu Muhammad Iwan Mahardan menyampaikan, pihaknya sangat menyesalkan kejadian tersebut. Menurutnya, modus yang mencatut nama institusi Komando Distrik Militer (Kodim) 0809/Kediri itu, murni penipuan.
“Kami sangat menyesalkan kejadian ini,” kata Lalu dalam keterangannya, dikutip Sabtu (28/12/2024).
Lalu menegaskan, program unggulan Presiden Prabowo Subianto itu hingga saat ini masih dalam tahap uji coba.
Program ini, lanjut dia, merupakan inisiatif pemerintah yang dirancang untuk mendukung kesejahteraan masyarakat, bukan untuk dimanfaatkan oleh oknum tak bertanggung jawab.
Baca Juga
“Kami imbau para korban segera melapor ke polisi, agar kasus ini segera diusut,” ujarnya.
BGN, kata dia, memastikan untuk mendukung penuh aparat kepolisian dalam menangani kasus tersebut. Lalu juga mengingatkan masyarakat agar berhati-hati terhadap modus serupa di masa mendatang.
Dia menuturkan, program pemerintah selalu melalui prosedur resmi. Jika ada penawaran yang mencurigakan, Lalu meminta masyarakat untuk mengkonfirmasi langsung informasi yang ada ke instansi terkait.
“Jangan pernah menyerahkan uang tanpa kejelasan,” tegasnya.
BGN juga menggarisbawahi komitmennya untuk segera meluncurkan program baru tahap uji coba tersebut, untuk membantu masyarakat dan mencegah penyalahgunaan oleh oknum tidak bertanggung jawab.
Sebagai informasi, BGN melaksanakan uji coba program pemberian makan bergizi gratis di 47 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Uji coba yang dilakukan mulai 26-28 Desember 2024 itu digelar serentak di enam wilayah provinsi, yakni Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Daerah Istimewa Yogyakarta.
Deputi Bidang Pemantauan dan Pengawasan BGN Dadang Hendrayuda mengatakan, pihaknya memastikan seluruh proses distribusi makanan bergizi ini berjalan lancar, tepat sasaran, dan bermanfaat bagi masyarakat yang membutuhkan.
“Hasil dari uji coba ini akan menjadi dasar penyempurnaan kebijakan di masa mendatang,” pungkasnya.