Bisnis.com, JAKARTA - Duta Besar Prancis untuk Indonesia, Timor Leste, dan Asean Fabien Penone menyatakan pihaknya siap mendukung program makan bergizi gratis yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto.
Penone menjelaskan, Prancis juga telah memiliki program pemberian makan siang gratis yang serupa dengan rencana Indonesia. Oleh karena itu, dia menyatakan Prancis siap untuk berbagi keahliannya dan terbuka untuk membantu Indonesia memodernisasi sektor pertaniannya.
“Kami akan menanggapi apa yang dibutuhkan Indonesia. Prancis memiliki program serupa. Jadi, akan ada kesempatan untuk saling bertukar keahlian dan kemudian mungkin ada peluang bagi para ahli kami untuk ambil bagian dalam memodernisasi pertanian Indonesia,” jelas Perone dalam Konferensi Pers Peluncuran Peringatan 75 Tahun Hubungan Diplomatik Prancis dan Indonesia di Jakarta, dikutip Kamis (12/12/2024).
Perone melanjutkan, Prancis juga telah memulai persiapan untuk turut membantu Indonesia pada program ini. Dia mengatakan, dirinya telah mengunjungi pilot program makan bergizi gratis Indonesia di Sukabumi, Jawa Barat untuk mengkaji peluang-peluang kerja sama antara kedua negara.
"Kami sudah bekerja sama dengan World Food Programme PBB untuk hal ini. Kita akan lihat ke depannya bagaimana kita bisa bekerja sama lebih jauh dalam program ini," lanjutnya.
Sementara itu, mengutip Euronews, Prancis menyediakan program makanan gratis di sekitar 50 dari total 35.000 kotamadya. Harga makanan tersebut bergantung pada pendapatan rumah tangga di sebagian besar kota besar.
Sebagai bagian dari rencana aksi pengentasan kemiskinan 2017, pemerintah daerah yang menawarkan skala harga progresif dengan segmen harga sama dengan atau di bawah €1 dapat memperoleh manfaat dari kontribusi negara.
Sebelumnya, Mantan Direksi ID Food Dirgayuza Setiawan mengungkapkan Badan Pangan Nasional telah melakukan studi dalam meramu menu Makan Bergizi Gratis yang rencananya efektif per 2 Januari 2025.
Dirgayuza menjelaskan dalam desain makan bergini yang jadi andalan Presiden Prabowo itu akan membagi Indonesia dalam 11 bagian berdasarkan sumber bahan pangan yang diproduksi. Salah satu temuannya, bahwa tidak setiap provinsi menjadikan nasi sebagai karbohidrat utama.
Untuk itu, tim penyusun menu Makan Bergizi Gratis (MBG) menyiapkan desain yang berbeda-beda setiap daerahnya.
“Jadi, kita punya berbagai makan yang variatif dan ketahanan pangan terbangun berdasarkan kemampuan lokal untuk memproduksi pangan,” ujarnya.