Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rosan Sebut Apple Bakal Naikkan Komitmen Investasi jadi Rp15,9 Triliun

Apple disebut akan menaikkan komitmen investasi di Indonesia menjadi US$1 miliar atau setara dengan Rp15,9 triliun.
Apple Store di New York, Amerika Serikat. Bloomberg/Jeenah Moon
Apple Store di New York, Amerika Serikat. Bloomberg/Jeenah Moon

Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mengungkap rencana komitmen investasi terbaru dari raksasa teknologi, Apple Inc. sebesar US$1 miliar atau setara dengan Rp15,9 triliun. Angka ini meningkat dari rencana awal US$100 juta yang disampaikan beberapa pekan lalu. 

Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Roeslani mengatakan, pihaknya memastikan komitmen tersebut akan didapatkan resmi secara tertulis dari Apple dalam kurun waktu seminggu ke depan. 

"Dan saya minta, kita sudah bicara dan insyaallah mereka untuk tahap pertama saya akan mendapatkan pernyataan secara tertulis, saya minta dari mereka investasi US$1 miliar untuk tahap pertama," ujar Rosan dalam RDP Komisi XII, Selasa (3/12/2024). 

Rosan menyebut, selama ini investasi dari Apple memang terbilang sangat kecil di Indonesia. Merujuk data dari Kementerian Perindustrian, hingga saat ini realisasi investasi Apple baru mencapai Rp1,7 triliun. 

Untuk itu, BKPM berkoordinasi dengan Kemenperin mendorong Apple agar berinvestasi lebih besar khususnya dalam penciptaan rantai pasok global, sekaligus demi mendorong peningkatan tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) hingga 40%. 

"Saya juga berkomunikasi dengan Kemenperin bahwa investasinya harus lebih besar dibandingkan di negara-negara Vietnam, karena mereka kan juga mengambil asas manfaat dengan penjualan iPhone sebelumnya," jelasnya.

Kendati demikian, Rosan tak memberikan perincian lebih lanjut terkait investasi baru Apple tersebut. Namun, dia memastikan akan mendapatkan komitmen tersebut seminggu ke depan dan akan diserahkan kepada Kemenperin. 

Menurut Rosan, investasi Apple penting untuk menjaga asas keadilan. Sebab, selama ini perusahaan tersebut dinilai telah mengambil banyak manfaat dari penjualan teknologi di Indonesia. 

"Kita lihatnya fair-nya aja, you dapat asas manfaat disini ya investasi disini dong, ciptaan lapangan kerja juga dong di sini dan yang paling penting bagaimana global value chain-nya ini rantai pasoknya ini investasi di kita karena biasanya kalau sudah satu itu pindah itu akan memberikan trigger atau multiplier effect-nya kepada suppliernya itu untuk investasi di Indonesia," pungkasnya. 

Diberitakan sebelumnya, Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita segera mengundang Apple datang ke Indonesia untuk membahas rencana investasi produsen iPhone tersebut. 

Agus menjelaskan pemanggilan itu dilakukan lantaran dirinya belum mau menyetujui proposal investasi Apple senilai US$100 juta atau setara Rp1,58 triliun (asumsi kurs Rp15.800) untuk 2024-2026. Menurutnya, nilai investasi itu belum memenuhi asas keadilan. 

"Tadi 3 jam kami hitung angka yang berkeadilan itu berapa. Ini bagian proses negosiasinya, Pak Dirjen Ilmate [Setia Diarta] selesai dari ruangan ini dia segera kirim email untuk memanggil pihak Apple datang ke Indonesia untuk sama-sama melakukan pembahasan," kata Agus, beberapa waktu lalu. 

Agus pun mengaku telah mengantongi angka investasi ideal yang harus dilakukan oleh Apple di Indonesia. Kendati demikian, dia belum bisa mengungkapkan angka investasi adil yang dimaksud. Sebab, hal itu akan dinegosiasikan terlebih dahulu dengan Apple.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper