Bisnis.com, JAKARTA - Pabrikan pesawat asal AS, Boeing, mengajukan tuntutan praktik ketenagakerjaan tidak adil terhadap serikat pekerja yang mewakili para pekerja pabrik di Pantai Barat AS yang tengah melakukan aksi mogok.
Mengutip Reuters pada Jumat (11/10/2024), tuntutan tersebut dilayangkan Boeing ke National Labor Relations Board (NLRB) atau Dewan Hubungan Perburuhan Nasional kepada Asosiasi Pekerja Mesin dan Dirgantara Internasional atau International Association of Machinists and Aerospace Workers (IAM).
Dalam pengajuannya ke NLRB, Boeing menuduh para pemimpin serikat pekerja tidak berunding dengan itikad baik.
Boeing juga menuding para pemimpin serikat pekerja salah mengartikan ketentuan tawaran Boeing kepada para anggotanya dan tidak menghadirkan negosiator yang berwenang untuk membuat kesepakatan.
Boeing juga mengatakan serikat pekerja telah terlibat dalam pola tawar-menawar dengan itikad buruk dan narasi publiknya menyesatkan dan mempersulit pencarian solusi bagi karyawan.
Boeing mengatakan dengan berat hati memutuskan untuk mengajukan tuntutannya untuk menanggapi pengajuan hukum IAM, dan untuk memastikan NLRB dan pihak berkepentingan lainnya memiliki gambaran yang akurat.
Baca Juga
Tuduhan tersebut menandai babak baru dari perseteruan antara Boeing dan serikat pekerjanya. Saat ini, aksi mogok yang diikuti sekitar 33.000 anggota serikat pekerja itu telah memasuki minggu kelima dan memberikan tekanan finansial pada Boeing.
Sementara itu, serikat pekerja mengatakan pada Selasa lalu bahwa Boeing "bersikeras" untuk tetap berpegang pada proposal "terbaik dan terakhir" tentang kenaikan upah sebesar 30% selama empat tahun yang ditawarkannya bulan lalu setelah pemogokan dimulai.
Serikat pekerja menolak untuk mengajukan proposal tersebut kepada anggotanya untuk pemungutan suara dan mengatakan minggu ini pihaknya merencanakan survei baru terhadap anggota.
Boeing mengatakan pada hari Selasa bahwa pihaknya telah menarik tawaran gaji terakhirnya kepada IAM setelah dua hari berunding dengan mediator federal, dengan alasan penolakan serikat pekerja untuk mempertimbangkan usulannya secara serius.
Boeing mencatat bahwa serikat pekerja kemudian mengakui bahwa perusahaan itu meningkatkan tawarannya, dengan presiden IAM 751 dan kepala negosiator Jon Holden mengatakan kepada Reuters pada Rabu bahwa perubahan yang diusulkan itu "sedikit".
Adapun, hingga saat ini IAM belum menanggapi permintaan komentar terkait aksi Boeing tersebut.
Sebanyak lebih dari 90% anggota serikat pekerja menolak tawaran kenaikan gaji sebesar 25% bulan lalu dan telah berupaya untuk mendapatkan kenaikan upah sebesar 40% serta pemulihan pensiun manfaat pasti yang telah disetujui untuk dilepaskan pada 2014.
Boeing mengatakan tetap berkomitmen untuk mencapai kompromi guna mengakhiri pemogokan, yang telah menghentikan produksi 737 MAX terlarisnya serta program pesawat berbadan lebar 767 dan 777 yang lebih lama.
Bulan lalu, IAM 751 mengajukan tuntutan praktik ketenagakerjaan yang tidak adil terhadap Boeing. Saat ini, belum ada hasil yang diumumkan terkait tuntutan IAM.