Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terhalang Tarif, Ekspor China per September 2024 Diproyeksi Melambat

Ekspor China diproyeksikan akan mencatatkan pertumbuhan dengan laju paling lambat dalam lima bulan pada September 2024.
Para pekerja melihat kapal kargo yang mendekati terminal di pelabuhan Qingdao di provinsi Shandong, China, 8 November 2018./Reuters
Para pekerja melihat kapal kargo yang mendekati terminal di pelabuhan Qingdao di provinsi Shandong, China, 8 November 2018./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Ekspor China diproyeksikan akan mencatatkan pertumbuhan dengan laju paling lambat dalam lima bulan pada September 2024. Hal tersebut ini menunjukkan bahwa produsen tidak lagi terburu-buru melakukan pemesanan menjelang penerapan tarif dari beberapa mitra dagang dan melemahnya permintaan global terhadap barang-barang buatan Negeri Panda

Mengutip Reuters pada Jumat (11/10/2024), data perdagangan yang akan dirilis pada Senin (14/10/2024) pekan depan itu diperkirakan menunjukkan ekspor tumbuh sebesar 6% secara tahunan, menurut perkiraan median 20 ekonom dalam jajak pendapat Reuters.

Pertumbuhan tersebut turun dari laju 8,7% yang tercatat pada periode Agustus 2024 lalu.

Sementara itu, tingkat impor per September 2024 diperkirakan meningkat sebesar 0,9%, atau naik dari 0,5% yang tercatat pada Agustus. Hal tersebut akan mendorong pemerintah China untuk berupaya menghidupkan kembali permintaan domestik.

Sementara itu, surplus perdagangan China pada September diperkirakan sebesar US$89,80 miliar, menurut jajak pendapat, turun dari US$91,02 miliar pada Agustus.

Ekspor China tumbuh pada laju tercepat dalam hampir 1,5 tahun pada Agustus 2024 lalu. Namun, para ekonom memperingatkan bahwa negara dengan perekonomian terbesar kedua di dunia tersebut harus menghindari terlalu bergantung pada permintaan global karena mereka berupaya untuk meningkatkan pertumbuhan secara keseluruhan.

Para pejabat China pada hari Selasa pekan ini mengatakan mereka sepenuhnya yakin mencapai target pertumbuhan ekonomi di sekitar 5% tetapi menahan diri untuk tidak menerapkan langkah-langkah fiskal yang kuat, sehingga mengecewakan investor yang telah mengantisipasi lebih banyak dukungan kebijakan.

Adapun, pada Sabtu (12/10/2024), kementerian keuangan China akan merinci rencana untuk meningkatkan perekonomian pada konferensi pers yang sangat dinantikan.

Aktivitas manufaktur China tercatat menyusut selama lima bulan berturut-turut pada September 2024, dengan pesanan ekspor baru turun ke level terburuknya dalam 7 bulan terakhir. Para analis mengaitkan kinerja ekspor yang kuat pada bulan-bulan sebelumnya dengan pemilik pabrik yang memangkas harga untuk mencari pembeli.

Komisi Eropa pekan lalu melihat mosinya untuk mengenakan bea tambahan pada kendaraan listrik yang dibuat di China hingga 45% disetujui berdasarkan suara yang terbagi di antara negara-negara anggota UE, bergabung dengan AS dan Kanada dalam memperketat tindakan perdagangan terhadap China.

Sementara itu, ekspor Korea Selatan ke China, yang merupakan indikator utama impornya, melambat pada bulan lalu dibandingkan bulan Agustus karena kuatnya permintaan akan semikonduktor.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper