Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Direktur PT Freeport Indonesia (PTFI) Tony Wenas mengungkapkan smelter katoda tembaga di Manyar, Gresik, Jawa Timur akan berproduksi 100% atau secara penuh pada Januari 2025.
Tony mengatakan pada kapasitas penuh Januari mendatang, smelter Freeport mampu menghasilkan 900.000 hingga 1 juta ton katoda.
"Jadi intinya kami akan menyediakan, nanti mulai Januari akan 100% dimurnikan di dalam negeri. 100% yang akan menghasilkan tembaga kira-kira 900.000 ton hingga 1 juta ton tergantung kadar tambang," kata Tony dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (8/10/2024).
Adapun produk yang dihasilkan merupakan 99,9% furnace of copper, furnace of gold, dan furnace of silver. Target produksi penuh dari smelter baru bernilai investasi Rp58 triliun itu molor dari target awal. Pasalnya, PTFI sebelumnya menargetkan smelter bisa beroperasi maksimal pada Desember 2024.
Tony lantas menegaskan smelter tersebut sudah mulai berproduksi. Namun, memang perlu beberapa penyesuaian lantaran itu merupakan pabrik peleburan tembaga single line. Karenanya, bukan merupakan proyek yang mudah.
Tahap produksi perdana dari Smelter Manyar bakal dimulai dengan tingkat 50% dari total kapasitas smelter, dengan jumlah sekitar 32.000 wet metrik ton (wmt) konsentrat dapat dimurnikan.
Baca Juga
Selanjutnya, kapasitas pemurnian konsentrat itu ditargetkan pertama kali bakal ditingkatkan mencapai 100% pada Desember 2024. Pada awal tahun lalu, PTFI menargetkan pada periode Agustus sampai dengan Desember 2024 total sekitar 480.000 wmt konsentrat dapat dimurnikan di Smelter Manyar.
Keuntungan ekonomi dari smelter PTFI di Manyar ini tak main-main. Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan smelter itu akan menghasilkan produk hilir dari konsentrat tembaga hingga memberikan penerimaan negara senilai Rp80 triliun.
Jokowi menyebut, melter yang telah beroperasi sejak Juni 2024 itu akan mengolah 1,7 juta ton konsentrat tembaga yang dibawa dari Papua menuju Gresik.
"Hasilnya 600.000 ton katoda tembaga, kurang lebih 50 ton emas, dan 200 ton perak. Jumlah yang tidak kecil," ucapnya saat meresmikan produksi smelter PTFI di KEK JIIPE, Manyar, Gresik, Jawa Timur, Senin (23/9/2024).
Dengan industri sebesar itu, Jokowi yakin keberadaan smelter akan melibatkan banyak UMKM atau usaha-usaha kecil berupa catering, baik menjadi subkontraktor dari semua yang berkaitan dengan smelter di Gresik itu.
Selain itu, Jokowi berharap agar kehadiran smelter PTFI itu segera melahirkan industri turunan tembaga dan industri hilir lainnya.
"Sudah ada yang mulai untuk produksi copper foil, saya kira nanti akan diikuti mungkin pabrik kabel dan lain-lain untuk masuk ke negara kita, termasuk tadi yang disampaikan oleh Bapak Erick Thohir mengenai selenium, yang juga dihasilkan dari smelter tembaga ini sehingga bisa diproduksi semikonduktor," ujar Jokowi.