Bisnis.com, GRESIK — Menteri BUMN Erick Thohir mengungkap pembicaraannya dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ihwal potensi komoditas selenium untuk pengembangan industri semikonduktor di Indonesia. Untuk diketahui, selenium turut diproduksi di Smelter PT Freeport Indonesia (PTFI).
Pembicaraan 'bisik-bisik' Jokowi ke Erick itu terjadi saat perjalanan keduanya menuju Smelter PTFI di KEK JIIPE, Gresik, Jawa Timur. Mereka membicarakan soal potensi hilirisasi komoditas mentah di dalam negeri setelah nikel dan tembaga.
Smelter milik PTFI itu diketahui memurnikan konsentrat tembaga yang diantarkan langsung dari tambang Freeport di Papua. Kapasitas produksinya disebut sekitar 1,7 juta ton.
Di antara komoditas lain yang juga dihasilkan di smelter itu yakni selenium.
"Hari ini setelah nikel, beliau dorong kembali untuk yang namanya emas dan tembaga. Belum di situ tadi di pesawat beliau sudah bisik-bisik, bahwa semikonduktor adalah industri baru ke depan buat Indonesia. Karena bahan bakunya selenium juga ada di sini," tuturnya pada sambutan dalam peresmian produksi smelter PTFI di KEK JIIPE, Gresik, Jawa Timur, Senin (23/9/2024).
Erick menyampaikan bahwa perlunya berterima kasih kepada Presiden Jokowi atas kebijakan hilirisasi yang digalakkannya.
Baca Juga
Dia mencontohkan nikel, yang nilai ekonomisnya meningkat dari kisaran US$1 miliar hingga US$2 miliar, menjadi US$40 miliar.
Jokowi pun mengamini pernyataan pria yang menjabat sebagai ketua tim pemenangannya pada kampanye Pilpres 2019 lalu itu.
Kepala Negara menyebut pengembangan industri semikonduktor turut menjadi incaran Indonesia untuk dikembangkan bersama dengan investor.
"Itu [industri semikonduktor] juga menjadi incaran kita karena seleniumnya ada, sehingga itu menjadi bahan baku untuk memproduksi semikonduktor juga siap. Sehingga yang paling penting cari partner, cari investor agar bisa bekerja sama," kata Jokowi.