Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bursa Jepang Anjlok usai Kemenangan Tak Terduga Ishiba Jadi Perdana Menteri

Bursa Jepang anjlok usai kemenangan mengejutkan Shigeru Ishiba dalam pemilihan kepemimpinan partai berkuasa, Partai Demokrat Liberal (LDP), pekan lalu.
Papan saham elektronik menampilkan Nikkei 225 Stock Average di salah satu perusahaan sekuritas di Tokyo, Jepang, Senin, 5 Agustus 2024./Bloomberg-Noriko Hayashi
Papan saham elektronik menampilkan Nikkei 225 Stock Average di salah satu perusahaan sekuritas di Tokyo, Jepang, Senin, 5 Agustus 2024./Bloomberg-Noriko Hayashi

Bisnis.com, JAKARTA - Bursa saham Jepang anjlok karena pelaku tengah memperhitungkan kemenangan mengejutkan Shigeru Ishiba atas Sanae Takaichi dalam pemilihan kepemimpinan partai berkuasa, Partai Demokrat Liberal (LDP) pada Jumat pekan lalu.

Mengutip Bloomberg pada Senin (30/9/2024), indeks Nikkei 225 Stock Average turun 4,3% pada awal perdagangan di Tokyo setelah terpilihnya Ishiba memaksa investor untuk mengurangi posisi yang telah dibangun berdasarkan spekulasi Takaichi akan menjadi perdana menteri baru Jepang dan mendorong Bank of Japan untuk mempertahankan suku bunga rendah.

Sementara itu, nilai mata uang yen melemah 0,3% menjadi 142,68 per dolar AS setelah melonjak sekitar 1,8% pada hari Jumat. Obligasi berjangka tenor 10 tahun kontrak Desember turun 0,60 poin menjadi 144,62.

Menurut analis, investor bersiap menghadapi peningkatan volatilitas jangka pendek hingga ada kejelasan lebih lanjut seputar kebijakan Ishiba. Laporan dari NHK menyebut Ishiba mungkin akan mengadakan pemilihan umum pada 27 Oktober.

Sementara itu, Kyodo News melaporkan bahwa Katsunobu Kato akan menjadi menteri keuangan berikutnya.

Rina Oshimo, ahli strategi di Okasan Securities Co. Tokyo menyebut, pasae pada awal minggu ini kemungkinan akan bergejolak.

"Karena Ishiba telah menganjurkan konsolidasi fiskal dan langkah-langkah lainnya, apresiasi yen dapat menjadi penghambat bagi ekuitas Jepang," ujar Oshimo.

Eksportir termasuk Keyence Corp. dan Fujitsu Ltd. menjadi penghambat terbesar bagi indeks Topix karena penguatan yen meredupkan prospek laba. Sementara itu, saham perbankan yang merosot minggu lalu karena spekulasi Takaichi akan menang, naik pada perdagangan Senin.

Ishiba telah meminta kejelasan lebih lanjut tentang rencana BOJ untuk menormalkan kebijakan, dan menekankan pembangunan ekonomi regional yang lebih besar untuk mengatasi depopulasi di daerah pedesaan, dibantu oleh belanja pemerintah. 

Namun, secara umum dia tetap mendukung bank untuk melanjutkan jalannya menjauh dari suku bunga yang sangat rendah, berbeda dengan Takaichi yang menggolongkan kenaikan suku bunga lebih lanjut untuk saat ini sebagai hal bodoh.

Ishiba juga mengatakan program pembebasan pajak baru yang mirip dengan Nippon Individual Savings Account akan didukung. Dirinya bermaksud membubarkan majelis rendah Jepang di awal masa jabatannya. Ishiba sebelumnya dilaporkan mengatakan dirinya ingin menaikkan pajak keuntungan modal atas pendapatan investasi.

Ketika Perdana Menteri Fumio Kishida menjabat pada tahun 2021, usulannya untuk menaikkan pajak atas keuntungan modal menyebabkan anjloknya indeks Nikkei 225 yang disebut sebagai "kejutan Kishida". Dia segera menarik kembali rencananya, sehingga memberikan kelegaan bagi pasar. 

Adapun, indeks tersebut sempat mencatatkan rekor kenaikan pada tahun ini seiring dengan nilai yen yang lebih lemah, optimisme atas reformasi tata kelola perusahaan, dan dukungan Warren Buffett.

Namun, saham Jepang menjadi episentrum kemerosotan global pada Agustus setelah kenaikan suku bunga BOJ memicu lonjakan yen. Meskipun saham telah memangkas sebagian kerugiannya sejak saat itu, pasar tetap rentan terhadap perubahan dalam pergerakan yen. Ishiba juga menganjurkan untuk mendukung ekonomi pedesaan Jepang.

“Saham yang berorientasi domestik, terutama yang mendapat manfaat dari langkah-langkah revitalisasi regional, akan lebih disukai,” kata Hirofumi Kasai, ahli strategi senior di Tokio Marine Asset Management Co. “Arah keseluruhan keluar dari periode deflasi tidak akan berubah.”

Morgan Stanley MUFG Securities Co. merekomendasikan investor untuk fokus pada saham yang berorientasi pada permintaan domestik, hingga kekhawatiran tentang meningkatnya beban pajak perusahaan teratasi. 

Sementara itu, Goldman Sachs Group Inc. memperingatkan volatilitas kemungkinan akan terus berlanjut dalam jangka pendek hingga Ishiba mengklarifikasi pendiriannya pada area yang menjadi perhatian investor seperti reformasi tata kelola perusahaan dan tarif pajak atas pendapatan aset keuangan.

Parlemen Jepang diperkirakan akan mengukuhkan Ishiba yang berusia 67 tahun sebagai perdana menteri dalam pemungutan suara yang dijadwalkan pada tanggal 1 Oktober. Perhatian investor kemungkinan akan beralih ke waktu pemilihan umum, data ekonomi, dan pemilihan umum AS.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper