Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bahlil Minta Produksi Minyak Blok Cepu Dikerek ke 150.000 Barel per Hari di 2026

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia meminta ExxonMobil Cepu Ltd untuk menggenjot produksi minyak Blok Cepu dikerek menjadi 150.000 barel per hari pada 2026.
Fasilitas Blok Cepu yang dioperatori ExxonMobil Cepu Limited di Bojonegoro, Jawa Timur, Jumat (9/8/2024)/Bisnis-Afiffah Rahmah Nurdifa
Fasilitas Blok Cepu yang dioperatori ExxonMobil Cepu Limited di Bojonegoro, Jawa Timur, Jumat (9/8/2024)/Bisnis-Afiffah Rahmah Nurdifa

Bisnis.com, BATANG – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mendorong ExxonMobil Cepu Ltd selaku operator lapangan minyak Banyu Urip, Blok Cepu untuk meningkatkan produksi minyak hingga mencapai 150.000 barel minyak per hari (bopd) pada 2026. 

Hal tersebut disampaikan Menteri ESDM Bahlil Lahadalia dalam kunjungan kerja ke lapangan minyak tersebut di Bojonegoro, Jawa Timur hari ini, Senin (30/9/2024). 

Bahlil meminta produksi minyak Blok Cepu ditingkatkan mengingat produksi minyak Indonesia terus mengalami penurunan, sehingga upaya peningkatan produksi minyak nasional menjadi sangat penting untuk mengurangi ketergantungan pada impor. 

"Saat ini, tingkat produksi minyak nasional sekitar 577.000 bopd. Dari jumlah tersebut, Blok Cepu masih memberikan kontribusi sekitar 144.000 bopd, menjadikannya salah satu yang terbesar secara nasional," ujar Bahlil dikutip dari keterangan resminya. 

Menurut dia, peningkatan produksi minyak juga diperlukan untuk menekan defisit minyak yang saat ini terjadi. Dalam hal ini, dia meminta Presiden Direktur ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) Carole Gall untuk terus menggenjot produksi dari 125.000 bopd pada 2026 menjadi 150.000 bopd.

"Exxon menargetkan 125.000 barel untuk 2026. Tapi saya punya keyakinan, dengan sistem manajemen, etos kerja, dan kreativitas tim Exxon di lapangan, ExxonMobil harus bisa mencapai di atas 150.000 barel per hari pada tahun 2026 untuk mengurangi defisit lifting kita," tutur Bahlil. 

Lebih lanjut, dia juga menyebutkan bahwa pemerintah saat ini dan mendatang di bawah kepemimpinan presiden terpilih Prabowo Subianto akan mendukung upaya peningkatan produksi minyak tersebut karena berdampak besar bagi penerimaan negara dan cadangan devisa.

Menurut Bahlil, Indonesia membutuhkan dukungan dari perusahaan-perusahaan berpengalaman untuk meningkatkan produksi minyak. 

"Presiden terpilih, Pak Prabowo, memerintahkan saya untuk menyelesaikan masalah lifting minyak ini, karena peningkatan lifting pasti akan meningkatkan pendapatan negara dan mengurangi impor," tuturnya.

Dalam kesempatan yang sama, Presiden Direktur EMCL Carole Gall menuturkan, pihaknya berkomitmen untuk bekerja keras meningkatkan produksi Blok Cepu. 

Adapun, salah satu langkah yang sudah dilakukan adalah produksi minyak pertama dari pemboran Banyu Urip infill clastic pada 2024, yang menghasilkan 13.300 bopd.

"Ini adalah langkah penting dalam upaya kami untuk terus meningkatkan produksi dari Blok Cepu. Kami benar-benar membuat sejarah dengan Banyu Urip infill clastic drilling," ujar Carole.

Keberhasilan EMCL dalam menghasilkan minyak perdana dari pemboran sumur infill clastic ini menjadi program strategis bagi ExxonMobil, mitra, dan Indonesia. 

"Program ini sangat penting bagi ExxonMobil, para mitra, dan Indonesia. Program ini akan berkontribusi untuk mencapai target produksi nasional dan memperkuat ketahanan energi Indonesia," pungkasnya. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper