Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman optimistis Indonesia dapat ekspor beras sebanyak 4-5 juta ton jika program cetak sawah 3 juta hektare berjalan dengan baik.
Amran menyampaikan, produksi padi dalam negeri dapat meningkat jika program cetak sawah 3 juta hektare tersebut dapat terealisasi.
“Perkalian sederhana kalau 3 juta jadi kenyataan, produksi 5 ton saja apalagi 10 ton per hektare hasilnya 30 juta ton. Dan kalau itu bisa kita lakukan kita bisa ekspor 4 sampai 5 juta ton,” kata Amran dalam Rakernas Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI), dikutip Minggu (29/9/2024).
Namun demikian, Amran menyebut bahwa target pemerintah dalam waktu dekat adalah mewujudkan Indonesia swasembada pangan. Pemerintah menargetkan, Indonesia bisa swasembada pangan dalam 2 hingga 3 tahun ke depan.
Dia mengharapkan, swasembada pangan dapat tercapai di masa pemerintahan Presiden Terpilih Prabowo Subianto. Dengan begitu, Indonesia dapat memenuhi kebutuhan pangan secara mandiri dan menjadi eksportir beras.
“Mudah-mudahan pemerintahan Bapak Presiden terpilih Bapak Prabowo bisa mencetak sejarah pertama kita menjadi eksportir terbesar dari Indonesia ke seluruh dunia,” ujarnya.
Baca Juga
Cetak sawah merupakan salah satu program Kementerian Pertanian (Kementan) untuk menggenjot produksi pangan dan mencapai swasembada pangan di Indonesia.
Adapun, Kementan menganggarkan sebesar Rp15 triliun untuk mendukung Quick Wins lumbung pangan yaitu untuk cetak sawah seluas 150.000 hektare dan intensifikasi 80.000 hektare tahun depan.
Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono sebelumnya menyebut, program ini menjadi salah satu solusi nyata dalam menjaga ketahanan pangan nasional di tengah meningkatnya jumlah penduduk Indonesia.
Oleh karena itu, pemerintah beberapa waktu lalu telah menggandeng pemerintah Australia untuk berkolaborasi dalam program cetak sawah baru, khususnya lahan rawa yang memiliki potensi besar untuk dioptimalkan.
Melalui kolaborasi ini, Australia akan memberikan dukungan dalam hal teknologi pertanian, pelatihan, serta penelitian untuk memastikan keberhasilan program cetak sawah khususnya pada lahan rawa yang tengah gencar dilakukan Indonesia.
“Kami berkomitmen untuk memanfaatkan semua sumber daya yang tersedia guna mencapai tujuan swasembada pangan, dan dukungan dari Australia sangat penting dalam usaha ini,” tutur Sudaryono.