Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

CEO Mercedes-Benz Turun Gunung Sambangi China, Tangkal Kalah dari Produk Lokal

Pasar mobil listrik di China direbut oleh sejumlah merek lokal yang membuat Mercedes-Benz memperbaharui strategi perusahaan.
Mobil Listrik Mercedes-Benz EQE 350 resmi meluncur dengan Harga off-the-road Rp2,85 miliar. - Bisnis/Nuhansa Mikrefin
Mobil Listrik Mercedes-Benz EQE 350 resmi meluncur dengan Harga off-the-road Rp2,85 miliar. - Bisnis/Nuhansa Mikrefin

Bisnis.com, JAKARTA – CEO Mercedes-Benz Group AG, Ola Kallenius, turun gunung melakukan kunjungan penting ke China pada pekan ini, untuk memperkuat kerja sama dengan perusahaan teknologi lokal guna mengembangkan mobil listrik berbasis baterai (battery electric vehicle/BEV) teranyar.

Aksi ini di tengah penurunan penjualan Mercedes-Benz di China sebagai pasar otomotif terbesar di dunia saat ini. Sebelumnya, Kallenius sudah beberapa kali berkunjung ke China tahun ini, dan kini kembali datang bersama tim manajemen dan dewan pengawas perusahaan.

Tujuan utama kunjungan ini adalah membuat mobil listrik Mercedes-Benz lebih menarik bagi konsumen China. Salah satu fokus pembicaraan adalah peluncuran kendaraan listrik generasi baru pada 2025 mendatang. Langkah yang diharapkan bisa membantu Mercedes merebut kembali pangsa pasar dari produsen mobil lokal yang semakin mendominasi.

"Mercedes-Benz berencana untuk memperkenalkan model CLA bertenaga listrik yang menggunakan teknologi terbaru. Model ini akan dilengkapi dengan fitur navigasi dan hiburan dalam mobil yang dikembangkan bersama perusahaan lokal, agar lebih sesuai dengan selera konsumen China," tulis laporan Bloomberg, dikutip Sabtu (28/9/2024).

Sebagai informasi, China adalah pasar terbesar bagi Mercedes-Benz, menyumbang 36% dari penjualan global perusahaan pada tahun lalu. Namun, penjualan mobil mewah di negara tersebut menurun karena konsumen mulai menahan belanja di tengah perlambatan ekonomi. 

Akibatnya, pada pekan lalu Mercedes-Benz mengikuti jejak kompetitornya, yakni BMW dengan memangkas proyeksi keuntungan tahunan mereka. Dalam conference call dengan para analis, Kallenius menyebut bahwa salah satu siasat Mercedes menghadapi kondisi pasar yang sulit ini adalah dengan meluncurkan produk-produk baru. 

"Bulan lalu, Mercedes mengumumkan kerja sama dengan ByteDance, perusahaan induk TikTok, untuk mengintegrasikan aplikasi kecerdasan buatan generatif di sistem mobil mereka yang dijual di China," tulis laporan tersebut.

Selain itu, Kallenius juga diperkirakan akan bertemu dengan Li Shufu, pendiri Zhejiang Geely Holding Group, salah satu pemegang saham utama Mercedes-Benz. Kendati demikian, perwakilan Geely belum memberikan komentar mengenai pertemuan tersebut.

Dalam kunjungan ke China tersebut, Mercedes-Benz juga mengumumkan investasi bersama senilai 14 miliar yuan atau sekitar US$1,99 miliar dengan mitra lokal China, termasuk BAIC Motor Corp, untuk memproduksi kendaraan yang disesuaikan dengan kebutuhan pasar China. 

Investasi ini mencakup pengembangan model sedan Mercedes-Benz CLA listrik, sport utility vehicle (SUV) mewah GLE, dan model multi-purpose vehicle (MPV) mewah bertenaga listrik terbaru.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rizqi Rajendra
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper