Bisnis.com, JAKARTA - Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) berharap proses negosiasi Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia dan Uni Eropa atau Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (I-EU CEPA) dapat segera dirampungkan seiring dengan potensinya untuk mengerek naik investasi.
Ketua Umum Apindo Shinta W. Kamdani mengatakan pihaknya terus mendorong pemerintah untuk menyelesaikan perjanjian dagang antara Indonesia dengan Uni Eropa ini. Pasalnya, proses negosiasi tersebut telah berjalan selama sekitar 9 tahun dan melalui 19 putaran perundingan.
"Perjanjian ini memang bukan hal yang mudah, semoga bisa cepat diselesaikan karena ini juga bisa membantu Indonesia," kata Shinta pada Press Briefing Indonesia Europe Business Forum di Kantor Kementerian Luar Negeri, Jakarta pada Jumat (27/9/2024).
Shinta menyebut perjanjian dagang tersebut tidak hanya dapat membuka akses pengusaha Indonesia ke kawasan Uni Eropa. Sebagai perjanjian kemitraan yang komprehensif, Shinta menyebut I-EU CEPA juga dapat meningkatkan nilai investasi ke Indonesia.
Dia menuturkan, negara lain di Asia Tenggara yang telah merasakan dampak positif dari perjanjian kemitraan dengan Uni Eropa adalah Vietnam. Shinta mengatakan melalui Vietnam-EU CEPA, negara tersebut mampu meningkatkan aliran modal masuk yang dapat mengerek naik perekonomian.
"Walaupun ini perjanjian dagang, tetapi ternyata Vietnam juga terbantu dari sisi investasinya. Semoga I-EU CEPA ini juga bisa segera diselesaikan sehingga investasi akan semakin besar antara Indonesia dan negara-negara di Uni Eropa," jelas Shinta.
Baca Juga
Sebelumnya, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan perundingan IEU CEPA telah memasuki putaran ke-19.
Dia menuturkan, Indonesia akan menegaskan posisinya dan memberikan ultimatum terakhir Uni Eropa agar tidak lagi mengubah atau menambah isu-isu baru dan segera meratifikasi kesepakatan tersebut. "Kalau Uni Eropa terus pindah gawangnya, [Indonesia] ada batasnya," kata Airlangga.
Airlangga mengklaim, notabenenya sudah tercapai kesepakatan ihwal isi IEU-CEPA antara Indonesia dengan Uni Eropa. Kendati demikian, kesepakatan tersebut berubah karena kini Uni Eropa memiliki pemerintahan baru.
"Jadi, perundingan yang sudah 9 tahun, yang tadinya kita sudah keputusan, kita akan selesaikan, tetapi new cabinet di sana [pemerintah baru Uni Eropa] tentu punya permintaan baru lagi," jelas Airlangga.