Bisnis.com, SUBANG - Induk holding BUMN pangan, ID Food, siap terlibat dalam menyediakan ayam dan telur untuk program Makan Bergizi Gratis Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Direktur Supply Chain Management dan Teknologi Informasi, Bernadetta Raras menyampaikan pihaknya bakal menyiapkan 1,4 juta kilo ayam untuk 7 provinsi.
“Dan itu kita semua ambil dari petani mandiri, enggak ada kita yang impor atau dari pedagang besar,” kata Raras saat ditemui di Subang, Rabu (18/9/2024).
Sama dengan ayam, Raras menuturkan untuk telur pihaknya bakal menyuplai sekitar 1,4 juta telur yang diambil dari para peternak mandiri.
“Jadi kita siap, intinya kalau untuk makan bergizi gratis, kita siap untuk suplai ayam dan telur,” ujarnya.
Terkait dengan koordinasi dengan Badan Gizi untuk program makan bergizi gratis ini, Raras menuturkan bahwa pihaknya sudah melakukan komunikasi dengan pihak terkait.
Baca Juga
Koordinasi yang bicarakan mengenai kesiapan beras, kesiapan ayam telur, dan terbaru adalah kesiapan susu untuk program ini.
“Cuman kita lagi bikin konsepnya yang posibel dilakukan butuhnya Oktober atau Januari itu sudah langsung lari,” ucap Raras.
Diberitakan sebelumnya, Direktur Utama ID Food Sis Apik Wijayanto mengungkapkan bahwa pihaknya tengah berencana membangun mega farm untuk mendukung program susu gratis yang dicanangkan Presiden Terpilih Prabowo Subianto.
Sis Apik menyebut, pihaknya tengah mengkaji rencana tersebut, termasuk dampaknya terhadap ekonomi dan masyarakat.
“Proyeknya tidak bisa cepat, ini jangka panjang, sekarang sedang dikaji manfaat ekonomi secara bisnis dan manfaat bagi masyarakat,” jelas Sis Apik di Kompleks Parlemen, Rabu (4/9/2024).
Adapun, mega farm tersebut rencananya akan dibangun di atas lahan seluas 300-400 hektare milik PT Perkebunan Nusantara (PTPN) VIII di Subang, Jawa Barat.
Namun, ID Food belum dapat memastikan total produksi susu yang dihasilkan dari peternakan ini. Pasalnya, pihaknya belum melakukan kajian lebih lanjut terkait hal ini.
Selain itu, Sis Apik memperkirakan pengadaan susu dari mega farm ini kemungkinan baru terealisasi pada 2-3 tahun mendatang.
“Makanya sementara perlu ada alternatif untuk memenuhi kebutuhan program susu gratis,” ujarnya.