Bisnis.com, JAKARTA - PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) atau holding BUMN sektor pangan, ID Food membeberkan siasat mendongkrak produksi gula nasional. Salah satunya meningkatkan jumlah kemitraan petani tebu.
Direktur Utama ID Food, Sis Apik Wijayanto menyebut kemitraan menjadi strategi dalam meningkatkan pasokan bahan baku tebu untuk produksi gula. Adapun, pada pada semester I/2024 ID Food mengeklaim telah menjalin kemitraan dengan 25.000 petani tebu yang tersebar di seluruh anak perusahaan gulanya.
Menurut Sis Apik, jumlah petani mitra itu telah mencapai 93% dari target yang ditetapkan sebanyak 26.000 petani tebu.
"Kemitraan yang transparan terbukti dapat mendorong tumbuhnya angka mitra petani tebu yang dijalankan pabrik gula grup ID Food," ujar Sis Apik dalam keterangannya, Rabu (14/8/2024).
Dia menjelaskan, salah satu skema kemitraan yang dijalankan oleh anak usahanya, PT PG Rajawali I di Jawa Timur pada 2023 yaitu dengan menerapkan sistem resi gudang (SRG) dan fasilitasi kredit usaha rakyat (KUR) melalui perbankan.
Menurut Sis Apik, pola kemitraan yang dijalankan anak usaha ID Food itu telah berhasil mencetak hingga 19.000 petani tebu mitra dengan jumlah pasokan tebu yang dihasilkan mencapai 75% dari total produksi.
Baca Juga
"PT PG Rajawali I juga telah melakukan offtake gula petani sebanyak 50.600 ton," sebutnya.
Begitupun pada pabrik gula anak usaha ID Food lainnya yaitu PT PG Rajawali II di Jawa Barat diklaim terus menambah jumlah petani mitranya. Dari 3.206 petani mitra pada 2020, bertambah menjadi 5.070 petani tebu pada 2023.
"Pada 2024 ditargetkan angka kemitraan PT PG Rajawali II naik menjadi sekitar 5.135 petani mitra," katanya.
Adapun, ID Food memiliki 7 anak usaha yang mengelola pabrik gula di wilayah Jawa Barat dan Jawa Timur dengan luas lahan garapan mencapai 55.000 hektare. Produksi gula ID Food rata-rata mencapai 270.000 ton per tahun.
Sebagai holding BUMN Pangan yang memiliki pabrik gula, ID Food menargetkan produksi gula pada 2024 tumbuh 13% menjadi 296.000 ton. Pada 2023, lini bisnis gula telah berkontribusi hingga 37% terhadap total pendapatan ID Food.