Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Deflasi 4 Bulan Buruntun, Indef Dorong BI Turunkan Suku Bunga Acuan

Indef mendorong agar Bank Indonesia (BI) menurunkan suku bunga acuan alias BI Rate pada bulan ini.
Karyawan berada di dekat logo Bank Indonesia di Jakarta. Bisnis/Arief Hermawan P
Karyawan berada di dekat logo Bank Indonesia di Jakarta. Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA — Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Esther Sri Astuti mendorong agar Bank Indonesia (BI) menurunkan suku bunga acuan alias BI Rate pada bulan ini, usai terjadi deflasi 4 bulan berurut-urut pada Mei—Agustus 2024.

Esther menilai deflasi yang terjadi selama berbulan-bulan merupakan tanda-tanda krisis ekonomi. Apalagi, sambungnya, daya beli masyarakat semakin melemah.

Oleh sebab itu, dia pun mendorong agar BI sebagai otoritas pemegang kebijakan moneter segera melakukan intervensi. Dia mengingatkan, tugas BI bukan sekadar menjaga nilai tukar rupiah, tetapi juga menstabilkan harga.

Oleh sebab itu, Esther menekankan pentingnya penurunan suku bunga acuan. Selain itu, BI juga bisa mengeluarkan kebijakan giro wajib minimum dan terus mendorong kredit.

"Jadi seharusnya bank sentral pemegang kebijakan moneter bisa melakukan intervensi kebijakan stabilisasi harga agar Indonesia tidak terjadi deflasi terus-terusan sehingga bisa menghindarkan dari krisis ekonomi," jelas Esther dalam forum Melanjutkan Kritisisme Faisal Basri secara daring, Minggu (15/9/2024).

Pengajar di Universitas Diponegoro ini mengingatkan, deflasi selama berbulan-bulan beruntun selalu terjadi sekitar era krisis ekonomi. Dia mencontohkan, pada Maret—September 1999, terjadi deflasi 7 bulan beruntun yang merupakan masa-masa pemulihan krisis moneter.

Lalu, pada Desember 2008—Januari 2009, juga terjadi deflasi efek dari kritis finansial dunia. Terakhir, deflasi 3 bulan berurut-urut dari Juli—September 2020 akibat pandemi Covid-19.

"Artinya di sini pada tahun-tahun tersebut ketika terjadi deflasi berbulan-bulan secara berurutan itu ada krisis. Nah, kita harus waspada bahwa sekarang ini 4 bulan berurutan itu ada deflasi," jelas Esther.

Badan Pusat Statistik mencatat deflasi dalam 4 bulan terakhir yaitu pada Mei (0,03%), Juni (0,08%), Juli (0,18%), dan Agustus (0,03%).

Sementara itu, BI dijadwalkan menggelar rapat dewan gubernur (RDG) pada 17—18 September 2024. Usai rapat, BI akan mengumumkan langkah apakah akan menurun, menaikkan, atau menahan suku bunga acuan pada level saat ini 6,25%.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper