Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Beban Besar Kelas Menengah: Sulit Lompat ke Kelas Atas, Lebih Rentan Miskin

Median pengeluaran kelas menengah hanya berjarak Rp806.178 di atas batas aspiring middle class, tetapi terpaut Rp7,06 juta untuk naik ke kelas atas.
Siluet pekerja menyelesaikan proyek pembangunan gedung di Jakarta. / Bisnis-Nurul Hidayat
Siluet pekerja menyelesaikan proyek pembangunan gedung di Jakarta. / Bisnis-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA — Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkap adanya tekanan tertentu kelas menengah Indonesia, yakni mereka sulit untuk naik menuju kelas atas dan berada dalam kerentanan untuk turun kelas ke kategori aspiring middle class atau menuju kelas menengah. 

Plt. Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti mengungkapkan menurut median pengeluaran, penduduk kelas menengah cenderung lebih dekat ke batas bawah pengelompokkan. 

"Artinya begini, karena dia kelompok kelas menengah ini paling banyak posisinya di sekitar batas bawah," ungkapnya dalam konferensi pers, Jumat (30/8/2024). 

Per 2024, BPS mengkategorikan kelas menengah dengan pengeluaran di atas Rp2.040.262 per kapita per bulan hingga Rp9.909.844 per kapita per bulan.

Sementara nilai median atau nilai tengah dari urutan data pengeluaran tersebut, berada di angka Rp2.846.440 per kapita per bulan. 

Alhasil, mayoritas kelas menengah memiliki pengeluaran di sekitaran Rp2.846.440 per kapita per bulan. Hanya terpaut Rp806.178 dari batas bawah pengelompokkan.

Kelas menengah perlu meningkatkan pengeluaran per kapitanya hingga Rp7,06 juta untuk dapat naik ke kelas atas. Hal yang tentu tidak semudah membalikkan telapak tangan.

Hal tersebut, lanjut Amalia, menandakan bahwa kelas menengah amat rentan terhadap guncangan ekonomi yang mempengaruhi pengeluarannya.  

"Ini memang relatif rentan kalau ada goncangan dia bisa masuk ke dalam kelompok menuju kelas menengah," jelasnya.  

Pada dasarnya, BPS mencatat prioritas pengeluaran bagi kelas menengah terdapat tiga kelompok. Pertama,makanan yang proporsinya mencakup 41,67% dari total pengeluaran. 

Kedua, perumahan yang pada 2024 proporsinya sebesar 28,52% atau naik tipis dari posisi 27,8% pada 2019. 

Ketiga, kelas menengah memprioritaskan pengeluaran pada barang jasa lainnya yang proporsinya sebesar 6,48%.

Sementara jumlah masyarakat kelas menengah tercatat sebanyak 47,85 juta orang atau mencakup 17,13% dari total penduduk Indonesia.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper