Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Asdeki Integrasi Bisnis Depo Kontainer Pelabuhan Lewat Digitalisasi

Asdeki berencana mewujudkan digitalisasi ekosistem bisnis depo kontainer di pelabuhan.
Aktivitas bongkar muat peti kemas di pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (22/6/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Aktivitas bongkar muat peti kemas di pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (22/6/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Asosiasi Depo Kontainer Indonesia (Asdeki) berencana mewujudkan digitalisasi ekosistem bisnis depo kontainer untuk mendukung kelancaran ekspor impor dan meningkatkan efisiensi rantai pasok global.

Ketua Umum Asdeki, Mustofa Kamal Hamka mengatakan, depo kontainer memainkan peran vital sebagai pilar perdagangan. Peran ini juga mencakup pengelolaan cold strorage untuk menjaga kualitas produk perdagangan internasional.

Adapun, Mustofa baru saja dilantik sebagai Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Asdeki masa bakti 2023-2028. Digitalisasi ekosistem bisnis depo kontainer menjadi salah satu programnya yang baru.

"Platform informasi ini akan terintegrasi dengan semua pengusaha depo kontainer. Di dalamnya juga akan ditambahkan fitur-fitur untuk memudahkan para anggota berkontribusi terhadap bisnis depo kontainer," kata Mustofa dalam keterangannya, Kamis (29/8/2024).

Selanjutnya, Asdeki mendorong adanya penyesuaian tarif batas atas dan tarif batas bawah jasa penyediaan depo peti kemas. Tujuannya, agar tidak menambah beban biaya logistik pengguna jasa dan membantu kinerja bisnis perusahaan depo.

Kemudian, Asdeki mendorong adanya peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) dan kualitas pelayanan bagi para pengguna jasa.

Sementara itu, Dirjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Antoni Arif Priadi menilai depo kontainer merupakan salah satu mata rantai dalam rantai pasok yang sangat penting keberadaannya.

Fungsi depo peti kemas termuat dalam Permenhub No. PM 83/2016 tentang Penyelenggaraan dan Pengusahaan Depo Peti Kemas, yakni sebagai kegiatan penyimpanan, penumpukan, pembersihan, perawatan, perbaikan peti kemas, pemuatan (stuffing), pembongkaran (stripping), serta kegiatan lain yang mendukung kelancaran penanganan peti kemas isi (full) dan peti kemas kosong (empty).

"Depo kontainer bukan hanya sebagai fasilitas untuk penyimpanan, perawatan, dan perbaikan kontainer kosong, melainkan untuk memperlancar dan mengefisiensikan rantai pasok mencakup kelancaran proses bongkar muat, kelancaran arus barang di pelabuhan, memudahkan ekspor impor, dan memperlancar arus lalu lintas," katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper