Bisnis.com, JAKARTA - Investor kawakan dunia Warren Buffett kembali menjual saham Bank of America Corp (BofA) senilai US$982 juta atau setara dengan Rp15,13 triliun.
Melansir Bloomberg, Kamis (29/8/2024), berdasarkan keterbukaan informasi kepada otoritas pasar saham AS, perusahaan miliknya, Berkshire Hathaway Inc., melakukan penjualan saham senilai tersebut pada 23, 26, dan 27 Agustus 2024.
Buffett tercatat telah memangkas kepemilikan saham di bank terbesar kedua di AS tersebut hampir 13% sejak pertengahan Juli dan meraup US$5,4 miliar.
Aksi jual saham ini bukan yang pertama kali dilakukan Buffett sepanjang 2024 ini. Tercatat, investor yang dijuluki Oracle of Omaha ini telah beberapa kali memangkas kepemilikan pada saham-saham yang dimilikinya.
Sebelum aksi jual pada bulan ini, Buffett melalui perusahaan miliknya, Berkshire Hathaway, juga telah melepas saham Bank Of America beberapa kali.
Berdasarkan catatan Bisnis.com pada 30 Juli 2024, Berkshire Hathaway terpantau menjual saham Bank of America sebanyak tiga kali sepanjang Juli 2024 dan meraup keuntungan lebih dari US$3 miliar atau sekitar Rp48,9 triliun.
Baca Juga
Diketahui, Berkshire Hathaway telah menjual saham senilai US$767 juta dari 25-29 Juli 2024. Adapun, penjualan tersebut dan penjualan sebelumnya pada bulan ini telah mengurangi kepemilikan saham Berkshire sebesar 6,9%.
Adapun, berdasarkan laporan resmi pada Senin (29/7) yang dikutip dari Bloomberg, Berkshire Hathaway mulai membeli saham Bank of America pada 2011 dan telah lama berkuasa menjadi pemegang saham teratas.
Selain Bank of America, Buffett juga beberapa kali mengurangi kepemilikan saham produsen iPhone, Apple Inc,. Pada 6 Mei 2024, Berkshire melaporkan kepemilikan saham senilai US$135,4 miliar pada kuartal I/2024, turun dari U$174,3 miliar pada akhir tahun lalu. Ini menandai Berkshire telah melepas saham Apple hingga US$38,9 miliar atau sekitar Rp622 triliun.
Penjualan saham Apple tersebut dilakukan lagi oleh Buffett beberapa kali. Pada 4 Agustus 2024, kepemilikan Berkshire Hathaway di Apple telah menyusut menjadi US$84,2 miliar atau sekitar Rp136,2 triliun (dengan asumsi kurs Rp16.175 per dolar AS) pada akhir kuartal I/2024, turun dari 790 juta lembar saham menjadi 400 juta lembar saham.
