Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Impor Beras RI Melonjak 113% YoY, Tembus 2,85 Juta Ton Selama 7 Bulan

Indonesia telah mengimpor 2,85 juta ton beras dalam tujuh bulan pertama 2024, melonjak hingga 113% YoY
Buruh menata karung berisi beras di Gudang Bulog Divre Jawa Barat di Gedebage, Bandung, Jawa Barat. Bisnis/Rachman
Buruh menata karung berisi beras di Gudang Bulog Divre Jawa Barat di Gedebage, Bandung, Jawa Barat. Bisnis/Rachman

Bisnis.com, JAKARTA - Indonesia tercatat telah mengimpor hingga 2,85 juta ton beras dalam tujuh bulan pertama 2024.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat volume impor beras Indonesia selama periode Januari hingga Juli 2024 mencapai 2,85 juta ton melonjak 113,96% dibandingkan impor beras pada periode yang sama tahun lalu 1,33 juta ton.

Adapun, nilai impor untuk 2,85 juta ton beras tercatat sebesar US$1,79 miliar atau sekitar Rp28,11 triliun. Nilai impor beras sepanjang Januari - Juli 2024 mengalami peningkatan 151,02% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar US$715,9 juta.

Lima negara menjadi sumber beras impor terbesar bagi Indonesia yaitu Thailand, Vietnam, Pakistan, India, dan Myanmar.

Secara terperinci, volume impor beras paling banyak selama periode Januari - Juli 2024 berasal dari Thailand yaitu mencapai 1,11 juta ton dengan nilai impor sebesar US$720,91 juta atau sekitar Rp11,33 triliun.

Selanjutnya, impor beras terbesar juga berasal dari Vietnam sebanyak 758.334 ton dengan nilai impor mencapai US$480,45 juta. 

Di posisi ketiga, negara sumber beras impor bagi Indonesia yaitu Pakistan mencapai 463.099 ton dengan nilai impor sebesar US$290,56 juta. Urutan keempat, impor beras Indonesia berasal dari Myanmar dengan volume mencapai 348.834 ton dengan nilai US$216,96 juta.

Sementara di posisi kelima, impor beras berasal dari India yang tercatat sebanyak 142.504 ton dengan nilai sebesar US$71,51 juta.

Berdasarkan catatan Bisnis.com, Senin (29/7/2024), Kepala Divisi Perencanaan Operasional dan Pelayanan Publik, Perum Bulog, Epi Sulandari mengakui bahwa secara historis harga beras mulai merangkak naik di paruh kedua seiring pasokan beras ke pasar yang mulai berkurang.

Epi membeberkan sederet upaya Perum Bulog untuk menahan laju kenaikan harga beras. Salah satunya dengan penguatan stok beras. Dia menyebut, hingga 27 Juli 2024, realisasi pengadaan beras dari dalam negeri tercatat sebanyak 768.716 ton, dengan rincian 613.724 ton merupakan beras cadangan pemerintah (CBP) dan 154.992 ton beras komersial.

Selain itu, Epi mengatakan realisasi impor beras per hari ini telah mencapai 2,5 juta ton dari kuota tahun ini sebanyak 3,6 juta ton. Dengan begitu, total stok beras yang dikuasai Bulog saat ini mencapai 1,61 juta ton.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dwi Rachmawati
Editor : Leo Dwi Jatmiko
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper