Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

CPI Amerika jadi Penentu Langkah The Fed Pangkas Suku Bunga

Pasar memperkirakan consumer price index (CPI) alias inflasi Amerika akan semakin sempit sehingga mampu memberi keyakinan The Fed pangkas bunga acuan.
Bagian luar Gedung Dewan Federal Reserve Marriner S. Eccles di Washington, D.C., AS, 14 Juni 2022./REUTERS-Sarah Silbiger
Bagian luar Gedung Dewan Federal Reserve Marriner S. Eccles di Washington, D.C., AS, 14 Juni 2022./REUTERS-Sarah Silbiger

Bisnis.com, JAKARTA -- Pasar memperkirakan indeks harga konsumen (consumer price index/CPI) atau inflasi AS masih akan naik sepanjang bulan lalu. Meski demikian, kenaikannya diramal relatif kecil.

Indeks CPI akan menentukan langkah The Fed untuk mengakhiri suku bunga tinggi yang sudah berjalan sejak Juli 2023 di level 5,25%-5,5%.

Berdasarkan estimasi median dalam survei Bloomberg yang dikutip Rabu (14/8/2024), data indeks harga konsumen dan inflasi inti yang tidak memperhitungkan makanan dan energi diprediksi naik 0,2% pada periode Juli 2024.

Adapun, sngka-angka tersebut akan dirilis pada hari Rabu waktu setempat oleh Biro Statistik Tenaga Kerja AS  atau Bureau of Labor Statistics.

Proyeksi tersebut akan menandai kenaikan inflasi inti terkecil dalam tiga bulan sejak awal 2021, tepat sebelum peluncuran vaksin Covid-19 secara luas yang mendorong pembukaan kembali perekonomian AS.

Bloomberg Economics memperkirakan CPI bulan Juli akan lemah, didorong oleh perlambatan harga rumah yang telah lama diantisipasi, penurunan harga mobil bekas, dan diskon pada kategori jasa karena konsumen membatasi pengeluaran,” kata kepala ekonom AS Anna Wong dalam sebuah pernyataan terkait proyeksi tersebut.

Salah satu komponen inflasi AS adalah biaya sewa. Inflasi inti yang tidak termasuk tempat tinggal sebagian besar telah kembali level sebelum pandemi pada akhir 2023. Namun, kenaikan harga sewa yang pesat dalam data CPI terus berlanjut hampir sepanjang semester I/2024.

Pada Juni 2024 kenaikan tersebut melambat secara tajam, mencatat penurunan bulanan terkecil sejak pertengahan 2021.

Para ekonom memperkirakan laju perlambatan ini akan terus berlanjut dalam beberapa bulan ke depan, sehingga membantu membatasi kenaikan inflasi secara keseluruhan. Harga sewa merupakan kategori terbesar dalam indeks, sehingga memiliki dampak yang sangat besar dalam menentukan tren yang lebih luas.

“Penurunan jumlah hunian primer pada bulan Juni tampaknya berkelanjutan berdasarkan Indeks Sewa Penyewa Baru BLS dan lowongan sektor swasta. Kami memperkirakan kenaikan 0,3% lagi di bulan Juli dan shelter primer akan meningkat 0,25%–0,30% per bulan hingga akhir tahun,” kata ekonom Wells Fargo, Sarah House dan Aubrey George dalam laporannya.

Indeka harga konsumen AS juga memiliki komponen mobil bekas. Mengingat bobotnya dalam indeks, penurunan pada periode Juli dapat membantu memperpanjang serangkaian penurunan pada kelompok barang inti yang lebih luas, yang telah mengalami penurunan dalam 12 dari 13 bulan terakhir.

Meskipun ukuran harga grosir kendaraan bekas yang diterbitkan oleh Manheim naik pada Juli, komponen CPI cenderung mengikuti dengan sedikit kelambatan. Proyeksi kenaikan pada Juli ini hanyalah yang pertama sejak Januari lalu.

Ekonom Goldman Sachs, Ronnie Walker dan Jessica Rindels dalam risetnya menyebut, harga lelang mobil bekas kini telah turun 26% dari puncaknya dibandingkan 18% untuk harga mobil bekas CPI. Hal tersebut menunjukkan bahwa ada ruang bagi ukuran CPI untuk turun lebih jauh.

“Kami memperkirakan harga mobil baru akan mengalami sedikit penurunan, karena insentif promosi dealer kembali pulih setelah berakhirnya gangguan pada sistem perangkat lunak dealer pada bulan Juni,” jelasnya.

Selanjutnya, harga tiket pesawat merupakan faktor penting dalam kejutan penurunan inflasi inti AS pada Juni lalu. Tercatat, komponen ini menurun sebesar 5%, atau terbesar dalam satu tahun. Hal ini memicu ukuran biaya layanan inti tidak termasuk sewa mencatat penurunan bulanan berturut-turut untuk pertama kalinya sejak pertengahan 2021.

Ekonom Citi Veronica Clark dan Andrew Hollenhorst menyebut, Data periode Juli merupakan sumber ketidakpastian, dengan argumen yang mendukung kenaikan dan penurunan. Mereka terkejut dengan pelemahan harga tiket pesawat tahun lalu, yang turun bahkan di bawah tingkat sebelum pandemi berdasarkan penyesuaian musiman. 

Citi memperkirakan adanya kenaikan harga tiket pesawat tahun ini karena sampel harga penerbangan dalam CPI musim panas lalu mungkin mencerminkan penerbangan dengan permintaan musim panas yang rendah.

“Tetapi karena permintaan perjalanan secara umum mungkin melemah dibandingkan tahun lalu, harga tiket pesawat mungkin masih lemah,” jelas Clark dan Hollenhorst.

Sementara itu, pasar obligasi menguat secara keseluruhan pada Selasa lalu setelah data AS menunjukkan harga produsen naik kurang dari perkiraan pada bulan Juli. Hal tersebut seiring dengan pelaku pasar yang telah mengalami beberapa perubahan dramatis dalam beberapa sesi terakhir bersiap untuk mendapatkan keuntungan besar menjelang laporan inflasi AS.

“Pasar condong ke arah yang sangat dovish dan mengantisipasi angka inflasi rendah yang memungkinkan The Fed untuk mulai menurunkan suku bunganya,” jelas Kepala Ekonom AS di Deutsche Bank, Matt Luzzetti.

The Fed Butuh Data Sebelum Ambil Langkah

Sementara itu, Presiden Federal Reserve Bank of Atlanta,Raphael Bostic, mengatakan pihaknya sedang mencari lebih banyak data sebelum mendukung kebijakan penurunan suku bunga acuan. Menurutnya, dia ingin memastikan bank sentral AS tidak perlu mengubah arah setelah mulai melakukan pemotongan.

“Kami ingin benar-benar yakin. Akan sangat buruk jika kita mulai menurunkan suku bunga dan kemudian berbalik dan menaikkannya lagi,” kata Bostic pada hari Selasa dalam sambutannya di Konferensi Profesional Keuangan Afrika Amerika di Atlanta.

Halaman
  1. 1
  2. 2

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper