Bisnis.com, JAKARTA - PT Kereta Api Indonesia (KAI) mencatatkan pendapatan sebesar Rp16,71 triliun semester I/2024. Pendapatan tersebut didominasi dari bisnis angkutan serta ditunjang lini usaha lainnya.
Berdasarkan laporan keuangan, KAI membukukan kenaikan pendapatan 17,26% menjadi Rp16,71 triliun dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp14,25 triliun.
Pendapatan tersebut didominasi oleh pendapatan angkutan dan usaha lainnya sebesar Rp16,28 triliun. KAI sendiri melaporkan telah melayani sebanyak 218.964.010 penumpang sepanjang semester I/2024.
Perolehan tersebut terdiri atas 22.223.702 pelanggan KA Jarak Jauh, 3.511.405 pelanggan KA lokal (dikelola KAI), 179.101.318 pelanggan KAI Commuter, 2.709.305 pelanggan KAI Bandara, 8.685.648 pelanggan LRT Jabodebek, dan 2.665.710 pelanggan Kereta Cepat WHOOSH.
Sementara itu, anak usahanya, KAI logistik mencatatkan telah mengelola lebih dari 12 juta ton barang yang dilayani dari berbagai segmen sepanjang semester I/2024.
Sejalan dengan kenaikan pendapatan, beban pokok KAI juga meningkat menjadi Rp10,41 triliun dari sebelumnya sebesar Rp8,75 triliun.
Baca Juga
Laba kotor tercatat sebesar Rp6,17 triliun sepanjang semester I/2024, meningkat dari posisi semester I/2023 yang tercatat sebesar Rp3,80 triliun.
Setelah diakumulasikan dengan beban dan penghasilan lainnya, KAI mencatatkan laba bersih yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk sebesar Rp1,09 triliun semester I/2024. Posisi ini lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp826,98 miliar.