Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

RI-Jepang Kembangkan Bioavtur untuk Bahan Bakar Pesawat dari Kelapa

Indonesia Japan Business Network (IJBNet) menginisiasi kerja sama pengembangan industri bahan baku crude coconut oil (CCO) untuk bioavtur.
Pesawat garuda Indonesia mendarat di Bandara Sultan Hasanuddin Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (11/6/2024). Bisnis/Paulus Tandi Bone
Pesawat garuda Indonesia mendarat di Bandara Sultan Hasanuddin Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (11/6/2024). Bisnis/Paulus Tandi Bone

Bisnis.com, JAKARTA - Indonesia dan Jepang melalui inisiasi Indonesia Japan Business Network (IJBNet) tengah bekerja sama mengembangkan industri bahan baku crude coconut oil (CCO) untuk suistanable aviation fuel (SAF) atau bioavtur.

Pada tahun ini, IJBNet telah berhasil menginisiasi masuknya bahan baku kelapa nonstandar sebagai bahan baku yang diakui dan masuk positive list Internasional Civil Aviation Organization (ICAO) sehingga boleh diolah untuk menjadi bioavtur.

Ketua Umum IJBNet Suyoto Rais mengatakan, feasibility study (FS) yang sudah dimulai sejak 2020, serta dimatangkan dalam 3 tahun terakhir ini menunjukkan bahwa Indonesia layak menjawab tantangan dunia akan kebutuhan energi terbarukan, serta potensi Indonesia menjadi raja bioavtur dunia.

Menuju langkah sebagai raja bioavtur dunia dimulai dengan pendirian pabrik CCO di lahan seluas 13 hektare di Kabupaten Banyuasin, Sumatra Selatan yang akan dilakukan tahap groundbreaking pada November mendatang.

Sebelumnya, telah ditandatangani komitmen bersama mengembangkan industri bahan baku CCO untuk bioavtur pada 20 Juli 2024 di Palembang antara pemerintah Indonesia melalui Deputi Bidang Pangan dan Agribisnis Kementerian Perekonomian RI, pemerintah daerah Provinsi Sumatra Selatan melalui PJ gubernur Sumatra Selatan, Green Power Development Corp of Japan (GPDJ) sebagai perwakilan Jepang, dan IJBNet sebagai inisiator.

Potensi industri kelapa ini ke depannya akan melahirkan tujuh pabrik turunan dari kelapa. Selain produksi CCO dari kopra kelapa non-standar, unsur kelapa lainnya seperti tempurung, sabut, kulit ari, dan air kelapa juga bisa diolah menjadi potensi bisnis yang cukup menggiurkan.

"Dalam pengembangan turunan kelapa ini beberapa mitra Jepang tertarik pada bidang ini, tinggal dicarikan mitra lokalnya agar secepatnya bisa terwujud pengembangan industri lainnya di luar CCO," kata Suyoto melalui siaran pers, Kamis (8/8/2024).

Untuk itu, pada 7 Agustus 2024, tepat 1 hari menjelang hari jadinya yang ke-6, IJBNet menginisiasi penandatanganan perjanjian kerja sama antara PT ABE Indonesia Berjaya dan PT Titis Sampurna dalam proyek pembangunan pabrik penghasil arang briket kayu.

Selain itu, dukungan pemerintah, seperti terpublikasi dalam kegiatan 51st Internasional Cocotech Confrence & Exhibition yang berlangsung 22-25 Juli 2024 di Surabaya dan diikuti oleh peserta dari 150 negara, di mana Presiden Joko Widodo mendorong agar kelapa dijadikan sebagai bahan baku biovatur mengingat potensinya yang sangat besar.

"Indonesia memiliki luas lahan kelapa 3,8 juta hektare dengan produksi 2,8 juta ton per tahun. Ini menjadikan Indonesia sebagai negara dengan produksi tertinggi ke-2 di dunia, setelah Filipina," tutur Suyoto. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper