Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bos BI Deflasi 3 Bulan Beruntun Beri Dampak Positif Bagi Masyarakat, Kok Bisa?

Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan tren deflasi tersebut, terutama pada harga pangan, memberikan dampak yang positif bagi masyarakat.
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo memberikan pemaparan dalam konferensi pers Rapat Dewan Gubernur (RDG) di Jakarta, Rabu (22/5/2024). Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 21-22 Mei 2024 memutuskan menahan suku bunga acuan BI rate di level 6,25%. JIBI/Bisnis/Himawan L Nugraha
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo memberikan pemaparan dalam konferensi pers Rapat Dewan Gubernur (RDG) di Jakarta, Rabu (22/5/2024). Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 21-22 Mei 2024 memutuskan menahan suku bunga acuan BI rate di level 6,25%. JIBI/Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA – Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyampaikan bahwa tren deflasi pada Indeks Harga Konsumen (IHK) yang berlanjut terutama dipengaruhi oleh penurunan harga pangan.

Hal ini disampaikannya dalam konferensi pers Hasil Rapat Berkala Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) III Tahun 2024, Jumat (2/8/2024).

Perry mengatakan tren deflasi tersebut, terutama pada harga pangan, memberikan dampak yang positif bagi masyarakat.

“Inflasi pangan itu membantu kesejahteraan bagi masyarakat, karena sebagian besar masyarakat bawah itu [pengeluarannya] adalah untuk makan,” katanya.

Pada Juli 2024, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat IHK mengalami deflasi sebesar 0,18% secara bulanan (month-to-month/mtm).

Perkembangan ini melanjutkan tren deflasi yang telah terjadi pada Mei dan Juni 2024, yang masing-masingnya sebesar 0,03% dan 0,08% mtm.

Secara tahunan, IHK pada Juli 2024 mencatatkan inflasi sebesar 2,13% (year-on-year/yoy), juga lebih rendah dari bulan sebelumnya yang sebesar 2,51% yoy.

Jika dirincikan, deflasi harga bergejolak secara bulanan tercatat sebesar 1,92% mtm, lebih dalam dari deflasi Juni 2024 0,98% mtm. Secara tahunan, inflasi komponen ini turun menjadi 3,6% pada Juli 2024 dari 5,96% yoy.

Kelompok harga yang diatur pemerintah (administered prices) mengalami inflasi sebesar 0,11% mtm, relatif stabil dari bulan sebelumnya 0,12% mtm. Secara tahunan, inflasi komponen ini sebesar 1,47% yoy, lebih rendah dari bulan sebelumnya 1,68% yoy.

Sementara itu, inflasi inti pada Juli 2024 tercatat sebesar 0,18% mtm, lebih tinggi dari inflasi Juni sebesar 0,10% mtm.

Secara tahunan, inflasi inti Juli 2024 tercatat sebesar 1,95% yoy, meningkat dari inflasi inti bulan sebelumnya sebesar 1,90% yoy.

Perry mengatakan laju inflasi inti yang masih mengalami peningkatan menunjukkan bahwa permintaan di masyarakat masih naik. 

“Secara agregat, kalau inflasi intinya masih di bawah 2,5%, itu berarti memang masih terkendali rendah. Tapi ini juga, jika inflasi inti ada gerakan naik, berarti permintaan naik,” kata Perry.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper