Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Referensi CPO Agustus 2024 Naik, Ini Besaran Bea Keluar dan Pungutan Ekspornya

Kemendag resmi menetapkan harga referensi minyak sawit (CPO) periode Agustus 2024 sebesar US$820,11 per ton.
Pekerja menata kelapa sawit saat panen di kawasan Kemang, Kabupaten Bogor. Bisnis/Arief Hermawan P
Pekerja menata kelapa sawit saat panen di kawasan Kemang, Kabupaten Bogor. Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah melalui Kementerian Perdagangan resmi menetapkan harga referensi minyak sawit atau crude palm oil (CPO) periode Agustus 2024 sebesar US$820,11 per ton.

Harga referensi CPO pada Agustus 2024 mengalami kenaikan sebedar US$19,37 atau 2,42% dibandingkan harga referensi CPO pada Juli 2024 US$800,75 per ton.

Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri, Kemendag, Budi Santoso mengatakan, saat ini harga referensi CPO telah menjauhi ambang batas atau thershold yang ditetapkan sebesar US$680 per ton. Dengan begitu, pemerintah menetapkan besaran bea keluar (BK) untuk ekspor CPO selama periode 1-31 Agustus 2024 sebesar US$33 per ton, dan pungutan ekspor (PE) CPO sebesar US$85 per ton.

Dia menyebut, Penetapan BK CPO periode 1—31 Agustus 2024 merujuk pada Kolom Angka 4 Lampiran Huruf C PMK No.38/2024 sebesar USD 33 per ton. Sementara itu, PE CPO periode 1—31 Agustus 2024 merujuk pada Lampiran Huruf C PMK No.103/PMK.05/2022 jo. 154/PMK.05/2022 sebesar USD 85 per ton.

Adapun, penetapan harga referensi CPO periode Agustus 2024 dilakukan dengan menggunakan rata-rata harga CPO di Bursa CPO Malaysia periode 25 Juni hingga 24 Juli 2024 sebesar US$854,22 per ton dan harga rata-rata CPO di Bursa CPO Indonesia pada periode yang sama sebesar US$786 per ton.

Budi menjelaskan, kenaikan harga referensi CPO pada Agustus 2024 dipicu oleh lonjakan peningkatan permintaan minyak sawit dari India. Di sisi lain, permintaan yang melonjak itu tidak dibarengi dengan peningkatan produksi CPO dalam negeri.

"Adanya peningkatan harga minyak nabati lainnya dan harga minyak mentah dunia juga mempengaruhi [harga referensi CPO Agustus 2024]," kata Budi dalam keterangan resmi, dikutip Kamis (1/8/2024).

Di saat harga CPO menanjak, sebaliknya harga referensi biji kakao pada periode Agustus 2024 justru merosot ke level US$7.529 per ton. Padahal pada Juli 2024, harga referensi biji kakao masih di angka US$7.952,65 per ton.

Dengan begitu, harga referensi biji kakao telah turun 16,7% secara month-to-month. Dengan adanya penurunan harga referensi biji kakao, maka pemerintah memutuskan tidak menaikkan harga patokan ekspor (HPE) biji kakao pada periode Agustus 2024 yaitu tetap di angka 15% sesuai dengan Kolom 4 Lampiran Huruf B pada PMK No.38/2024.

Budi membeberkan, salah satu penyebab utama anjloknya harga referensi biji kakao pada periode Agustus 2024 lantaran produksi yang rendah secara global.

"Terutama di negara produsen utama seperti Ghana dan negara-negara di wilayah Amerika Selatan, seiring berakhirnya musim hujanserta penurunan permintaan,” ucapnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dwi Rachmawati
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper