Bisnis.com, JAKARTA - Berkshire Hathaway Inc. kembali mengungkapkan penjualan saham Bank of America Corp. untuk ketiga kalinya pada bulan ini. Perusahaan milik miliarder Warren Buffett tersebut meraup keuntungan lebih dari US$3 miliar atau sekitar Rp48,9 triliun.
Berdasarkan laporan resmi pada Senin (29/7/2024) yang dikutip dari Bloomberg, Berkshire Hathaway mulai membeli saham Bank of America pada 2011 dan telah lama berkuasa menjadi pemegang saham teratas. Diketahui, Berkshire Hathaway telah menjual saham senilai US$767 juta dari 25-29 Juli 2024.
Adapun, penjualan tersebut dan penjualan sebelumnya pada bulan ini telah mengurangi kepemilikan saham Berkshire sebesar 6,9%. Meskipun begitu, perusahaan memegang hampir 962 juta saham atau senilai US$39,5 miliar berdasarkan harga penutupan Senin (29/7/2024).
Penjualan ini merupakan penarikan terbesar Warren Buffett dari investasi di Bank of America. Padahal, selama ini Buffet menunjukkan kepercayaannya pada CEO Bank of America,Brian Moynihan.
Investor saham yang dijuluki Oracle of Omaha itu menjual saham Bank of Amerika dengan harga yang naik 22% tahun ini.
Buffett awalnya menanamkan US$5 miliar ke Bank of America pada saat perusahaan tersebut menghadapi masa-masa sulit, yakni menghadapi banyak masalah hukum setelah krisis keuangan yang menghantam AS pada 2008. Pemegang saham khawatir tentang dampaknya terhadap modal perusahaan.
Baca Juga
Kemudian, Buffett mengatakan bahwa dia mendapatkan ide untuk melakukan intervensi, mengatur demi saham preferen, dan hak untuk membeli saham biasa.
Tindakan tersebut kemudian meredam keraguan publik dan segera membuat harga sahamnya meningkat serta menciptakan keuntungan yang sangat besar.
Berkshire terus membeli saham Bank of America selama dekade berikutnya hingga akhirnya mendapatkan persetujuan dari regulator untuk memiliki lebih dari 10% saham perusahaan.
Tahun lalu, ketika Buffett mengubah portofolio investasinya di sektor keuangan, dia menekankan bahwa Bank of America adalah salah satu investasi yang akan dia pertahankan.
"Saya sangat menyukai Brian Moynihan," pungkasnya pada April 2024 lalu saat dia tidak ingin menjual sahamnya, seperti dikutip dari Bloomberg, Selasa (30/7/2024).