Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Cabai Rawit Hampir Rp70.000/Kg, Ini Biang Keroknya!

Bapanas membeberkan biang kerok harga cabai rawit merah meroket hampir Rp70.000/kg memasuki paruh kedua 2024.
Pedagang memilah cabai merah dan cabai rawit di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta, Senin (5/2/2024). Bisnis/Himawan L Nugraha
Pedagang memilah cabai merah dan cabai rawit di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta, Senin (5/2/2024). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - Badan Pangan Nasional (Bapanas) membeberkan biang kerok harga cabai rawit merah meroket memasuki paruh kedua 2024.

Sekretaris Utama Bapanas, Sarwo Edhy mengatakan bahwa salah satu penyebab harga cabai melonjak saat ini akibat produksi yang berkurang memasuki musim kemarau. Oleh karena itu, dia membeberkan sederet solusi untuk menekan kenaikan harga cabai rawit merah, di antaranya yaitu dengan gerakan menanam cabai di kalangan masyarakat.

"Saya menyarankan teman-teman [dinas] pertanian untuk menanam, bagian benih cabai ke masyarakat agar dia tanam di pot-pot, di teras-teras, pekarangan. Kan tidak terlalu sulit," ujar Edhy saat ditemui di Kawasan Senayan, Senin (29/7/2024).

Sementara itu, untuk pengendalian harga cabai secara jangka panjang, Edhy mengusulkan penanaman masif dengan membangun greenhouse. Dengan penanaman cabai skala besar di dalam greenhouse, maka panen di luar musim sangat dimungkinkan sehingga ketersediaan cabai bisa terjamin sepanjang tahun.

"Saya pikir tidak masalah untuk ketahanan pangan, itu salah satu solusi makanya greenhouse sehingga panen enggak mengenal waktu," ucapnya.

Menyitir Panel Harga Pangan Bapanas, rata-rata harga cabai rawit merah secara nasional hari ini pukul 11.48 WIB naik 0,83% ke level Rp68.090 per kilogram. Harga cabai rawit merah hari ini telah naik 7,9% Dibandingkan harga pada 22 Juli 2024 sebesar Rp63.100 per kilogram.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah wilayah yang mengalami kenaikan harga cabai rawit merah pada pekan keempat Juli 2024 mencapai 202 kabupaten/kota atau bertambah dari jumlah wilayah pada pekan sebelumnya sebanyak 187 kabupaten/kota.

Berdasarkan catatan Bisnis.com, Senin (22/7/2024), Kementerian Pertanian (Kementan) mendesak pemerintah daerah (Pemda) membentuk sentra baru produksi cabai rawit sebagai siasat untuk stabilisasi pasokan dan harga.

Direktur Perbenihan Hortikultura, Direktorat Jenderal Hortikultura, Kementerian Pertanian, Inti Pertiwi Nashwari mengakui bahwa pasokan cabai rawit akan berkurang (shortage) pada Juli dan Agustus 2024. Pada Juli 2024, produksi cabai rawit merah diperkirakan hanya 125.036 ton, kemudian pada Agustus 104.031 ton.

Dia membeberkan, salah satu penyebab anjloknya produksi pada bulan-bulan tersebut lantaran adanya fenomena kekeringan yang menyerang pertanaman di wilayah sentra produksi cabai rawit merah seperti di Kabupaten Lamongan, Tuban, dan Kediri.

"Sekarang bukan hanya kekeringan, tapi juga ada serangan hama penyakit sehingga menurunkan produksinya, tentu akan terjadi pengurangan pasokan," ujar Pertiwi dalam rapat koordinasi pengendalian inflasi, Senin (22/7/2024).


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dwi Rachmawati
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper